Keberadaan Mahasiswa Uighur yang Dilaporkan Hilang di Hong Kong Makin Tak Jelas
Sebuah universitas Korea Selatan, Selasa (30/5), mengatakan mahasiswa Uighur yang dilaporkan hilang di Hong Kong setelah diinterogasi tidak melakukan perjalanan ke kota itu baru-baru ini. Keterangan universitas tersebut menambah pertanyaan baru pada misteri keberadaannya.
Amnesty International mengatakan pada hari Jumat bahwa Abuduwaili Abudureheman, yang lahir di Xinjiang, China, telah melakukan perjalanan ke Hong Kong dari Korea Selatan untuk mengunjungi seorang teman pada 10 Mei tetapi kemudian tidak ada kabar tentang keberadaannya sejak ia mengirim SMS kepada temannya tentang interogasi di bandara kota itu.
Tetapi Universitas Kookmin Seoul, tempat ia mengejar gelar doktor dalam studi olahraga, mengatakan kepada Associated Press bahwa ia masih berada di Korea Selatan. Mahasiswa tersebut telah sering menghubungi profesornya sebagai bagian dari persiapan kelulusannya, menurut kantor urusan publik universitas itu.
Amnesty mengatakan sedang mencoba untuk secara independen mengonfirmasi keberadaan dan keamanan siswa itu, sambil menambahkan tanggapan lebih lanjut dapat diiberikan setelah memiliki lebih banyak informasi.
Associated Press belum dapat menghubungi mahasiswa tersebut secara langsung dan pihak universitas menolak untuk memberikan detail kontaknya, dengan alasan masalah privasi. Pihak sekolah belum memberikan bukti keberadaannya, namun mengatakan profesor tersebut berkomunikasi dengannya dan mengonfirmasi keberadaan Abudureheman di Korea Selatan. Profesor itu tidak menanggapi panggilan telepon dari AP.










