Sejarah PO 27Trans: Ternyata Ini Alasan Pemilik Pakai Angka 27
JAKARTA - Perusahaan otobus (PO) 27Trans mungkin masih asing di telinga. PO bus asal Malang, Jawa Timur ini relatif baru di trayek antar kota antar provinsi (AKAP) karena belum genap sepuluh tahun.
Meski demikian, sejarah PO 27Trans sangat menarik untuk diulas karena PO ini punya perjalanan yang berliku nan unik. Hal ini seperti dikisahkan oleh sang pendiri, Uji Kuswanto dalam beberapa tayangan YouTube.
Seperti dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (23/4/2023), Uji mengungkap bahwa PO 27Trans didirikan pada tahun 2015 lalu. Ia bertekad melahirkan PO 27Trans tak lain dan tak bukan karena kecintaannya terhadap dunia otomotif.
Modal untuk mendirikan PO 27Trans didapat muji dari usahanya di industri fashion yang telah digelutinya sejak tahun 2003 lalu. Semula ia hanya ingin bebas mengekspresikan dirinya memodifikasi mobil namun tetap menghasilkan uang.
"Jadi waktu di distro dulu senengnya otak-atik mobil, nah itu kan tidak menghasilkan malah menghabiskan. Saya nongkrong di Batu, lihat bus pariwisata kok banyak, ya. Akhirnya di situ muncul rasa ingin mengkustom bus tapi dapat uang, kata Uji dikutip dari laman YouTube PerPalz TV.
Uji mulai mendirikan 27Trans dengan bermodalkan lima bus bekas yang dimodifikasi sesuai dengan keinginannya. Setelah memahami cara kerjanya, pada tahun 2016 Uji mulai membeli bus baru dan terus dilakukannya sampai sekarang.
Adapun pemilihan nama 27Trans sendiri disebut uji terinspirasi dari nomor togel yang kerap ia pasang. Di mana nomor 27 melambangkan keindahan sekaligus kekayaan yang dijadikannya sebagai nomor keberuntungan.
Inspirasi 27 sendiri itu waktu jaga toko sendiri itu sering pasang nomor togel. Nah, 27 itu wanita cantik dan orang kaya, akhirnya seneng dengan nomor itu. Mimpinya itu dapat wanita cantik dan jadi orang kaya, lanjut uji.
Saat masa-masa awal Trans27 berdiri, Uji mengatakan bahwa perusahaannya hanya menawarkan layanan bus pariwisata. Namun saat Pandemi Covid-19 melanda, ia terjun ke transportasi AKAP untuk memberikan sesuatu yang berbeda.
Uji mengaku keputusannya teraebut membuatnya merasa menjadi laki-laki yang sesungguhnya. Pasalnya, ia harus berusaha keras untuk tetap berdiri di tengah persaingan bisnis yang sangat ketat.
Pada waktu itu, memang memberikan layanan sulit, tapi kebutuhan konsumen itu sangat besar. Jadi saya ambil orang-orang yang takut naik bus, mahasiswa, dan penumpang kereta, memang repot tapi kuncinya di situ, pungkasnya.

