Pelatih Tunggal Putra Ungkap Kesedihan Chico dan Vito di Swiss Open 2023 saat Dengar Kabar Kepergian Syabda Perkasa Belawa

Pelatih Tunggal Putra Ungkap Kesedihan Chico dan Vito di Swiss Open 2023 saat Dengar Kabar Kepergian Syabda Perkasa Belawa

Olahraga | BuddyKu | Minggu, 2 April 2023 - 13:04
share

JAKARTA - Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, tak bisa menutupi kesedihan kala anak didiknya Syabda Perkasa Belawa mengembuskan napas terakhir secara mendadak. Begitu pun dengan para pemain tunggal putra Indonesia yang sangat merasakan duka mendalam kehilangan adik sekaligus rekan mereka.

Kesedihan begitu nyata dirasakan Irwansyah ketika mendampingi Chico Aura Dwi Wardoyo dan Shesar Hiren Rhustavito saat tampil di Swiss Open 2023. Rasa sedih menyelimuti keduanya saat mengetahui rekannya Syabda dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan mobil.

"Pas ke Swiss itu yang main kan Chico sama Vito. Tapi pas nyampe Swiss dengar kabar Syabda kecelakaan, situasi-situasi itu udah bikin enggak enak. Kesedihan itu menurut saya terlalu dalam," ungkap Irwansyah kepada MNC Portal Indonesia.

Tetapi, Irwansyah sadar bahwa Chico dan Vito memiliki tugas yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Sebagai pelatih, sosok yang akrab disapa bang Aboy itu mencoba menguatkan para pemain untuk tetap berjuang maksimal di ajang Super 300 tersebut.

"Jadi pemain-pemain itu Chico dan Vito enggak bisa bermain dengan fokus. Tapi saya sebagai pelatih tetap menguatkan mereka, harus fokus dan harus bisa mencoba.
Karena di sana itu kan tugas negara juga," lanjutnya.

Akan tetapi, kerapuhan yang dialami Chico dan Vito tidak bisa ditutupi begitu saja saat bertanding. Hasilnya, keduanya langsung tersingkir di babak pertama. Vito takluk dari Nhat Nguyen asal Irlandia (19-21 dan 17-21), lalu Chico mundur di tengah laga karena cedera saat berhadapan dengan Viktor Axelsen dari Denmark.

Kekalahan itu pun dipahami betul oleh Irwansyah yang sedang ada dalam suasana duka. Ia menuturkan salah satu pemainnya, Vito sampai tidak kuat menahan tangis sesaat setelah menjalani laga kontra Nguyen.

"Situasi yang bersamaan dengan kejadian yang dialami almarhum Syabda itu enggak gampang untuk kita terima. Karena ya kayak enggak nyangka aja. Bahkan Vito sampai nangis banget," ucap Irwansyah.

"Saya lihat Vito itu belum pernah dia emosinya begitu banget di lapangan. Waktu dia selesai main, saya dipeluk sambil nangis banget dan bilang \'enggak bisa saya bang, enggak kuat\'," lanjutnya.

Kondisi ini membuat Irwansyah sempat tidak tega terhadap para pemainnya. Termasuk Chico yang sulit untuk mengontrol fokusnya di lapangan hingga berakhir cedera.

"Pas Chico main saya sebenarnya mau bilang \'udah Chic, abis ini kita pulang aja, enggak bisa, percuma dilanjutkan\'. Eh
enggak tahunya dia cedera," sambung Irwansyah.

"Ini bukan alasan, tapi memang untuk bisa main saja sulit. Saya lihat Chico pun cedera pas lawan Viktor karena enggak fokus, semuanya udah enggak fokus. Mau apa pun kata orang itulah yang dirasakan sama semua pemain. Saya pribadi sebagai pelatih juga merasa kehilangan dan merasakan kesedihan itu juga,"
jelasnya.

Sepulangnya dari Swiss Open, Irwansyah bersama Vito dan Chico langsung pergi ke Sragen untuk berziarah ke makam Syabda. Setelah menengok tempat peristirahatan terakhir almarhum, ia dan para pemainnya sudah merasa lebih tenang dan menerima kepergian Syabda yang begitu mendadak.

Topik Menarik