Suntik Dana Rp23,67 Triliun ke Garuda Indonesia, Danantara: Kami akan Monitor

Suntik Dana Rp23,67 Triliun ke Garuda Indonesia, Danantara: Kami akan Monitor

Berita Utama | inews | Jum'at, 14 November 2025 - 15:35
share

JAKARTA, iNews.id - PT Danantara Asset Management (DAM) akan mengucurkan dana sebesar Rp23,67 triliun kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Penggunaan dana itu akan diawasi sejak hari pertama pencairan.

"Action setelah dana-dana masuk, itu juga bukan cuma sekadar ngasih uang. Ini kita akan monitor. Jadi saya selalu sampaikan berkali-kali, ini day one, kita akan ikut monitor dan kita akan bekerja bersama dengan tim manajemen Garuda," ujar Managing Director Non-Financial Holding Operasional Danantara, Febriany di Kantor Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Febriany menjelaskan kucuran dana jumbo ini merupakan langkah mendesak untuk menyelamatkan operasional maskapai pelat merah tersebut. Salah satu persoalan utama adalah banyaknya pesawat yang berada dalam kondisi grounded atau tidak dapat terbang akibat belum menjalani perawatan wajib.

"Garuda saat ini punya banyak sekali pesawat yang grounded, tidak bisa terbang. Karena mereka belum melakukan maintenance yang dibutuhkan, yang diperlukan," tutur dia.

Kondisi tersebut, kata Febriany, menimbulkan tekanan finansial ganda bagi Garuda. Pesawat yang tidak beroperasi tidak menghasilkan pendapatan, sementara biaya sewa dan dan lainnya tetap terus berjalan. 

"Jadi setiap hari kita men-delay, maka semakin besar lubang yang harus ditutup. Jadi ini menjadi tahap satu prioritas, banget-banget, adalah segera diberikan untuk bisa melakukan maintenance yang dibutuhkan sehingga pesawat Garuda bisa terbang lagi," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H Kairupan mengatakan tambahan modal dari Danantara itu menjadi tonggak penting bagi percepatan transformasi maskapai penerbangannya.

"Penyertaan modal ini adalah bentuk keyakinan terhadap visi jangka panjang kami untuk menjadi maskapai nasional yang sehat, tangguh, dan berkelas dunia," ujar Glenny dalam keterangan resmi, Kamis (13/11/2025).

Dia menjelaskan, dari total Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun atau 37 persen dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja seperti pemeliharaan pesawat dan peningkatan layanan.

Sedangkan Rp14,9 triliun atau 63 persen diperuntukkan memperkuat operasional Citilink, termasuk pelunasan kewajiban bahan bakar kepada Pertamina periode 2019-2021.

Glenny menekankan, suntikan dana ini akan memperkuat struktur permodalan dan memastikan keberlanjutan pencatatan saham Garuda Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

"Dengan permodalan yang lebih kuat, kami dapat memperkokoh keandalan operasional dan meningkatkan kesiapan armada untuk menghadirkan layanan penerbangan yang modern dan andal," ujarnya.

Topik Menarik