Pemerintah Pastikan 20 Titik di Cikande Sudah Bebas Kontaminasi Radioaktif

Pemerintah Pastikan 20 Titik di Cikande Sudah Bebas Kontaminasi Radioaktif

Berita Utama | inews | Jum'at, 17 Oktober 2025 - 18:06
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137 memastikan bahwa sebagian besar area di Kawasan Industri Modern Cikande, Banten, kini telah bebas dari kontaminasi zat radioaktif Cs-137. Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Penanganan Kontaminasi Cesium-137, Bara Krisna Hasibuan mengungkapkan, proses dekontaminasi berjalan cepat.

"Dari total 22 pabrik berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande yang sebelumnya dinyatakan terkontaminasi Cs-137, 20 pabrik telah selesai dilakukan dekontaminasi dan dinyatakan clear and clean, sedangkan 2 pabrik masih dilakukan dekontaminasi dan diharapkan akan segera selesai," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (17/10/2025).

Selain pabrik, Satgas juga menangani 13 area terkontaminasi lainnya, seperti lapak besi bekas dan junkyard. Dari jumlah tersebut, dua lokasi juga telah dinyatakan bersih, sedangkan sisanya masih menjalani proses dekontaminasi intensif.

“Progres dekontaminasi berjalan cepat. Kami optimistis seluruh area akan bersih dan aman dalam waktu dekat,” tambah Bara.

Lebih lanjut, Satgas melalui Bidang Penegakan Hukum akan melakukan pelepasan segel lingkungan pada satu pabrik, yakni PT Jongka Indonesia, serta satu area lapak besi bekas di Kampung Sadang. Hal itu dilakukan setelah hasil verifikasi dari BRIN dan Bapeten menyatakan keduanya telah bebas dari kontaminasi.

“Kami memahami kekhawatiran masyarakat dan ingin menegaskan bahwa situasi saat ini terkendali (under control). Satgas bekerja penuh dan terkoordinasi untuk memastikan keselamatan dan kesehatan warga,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, bahan radioaktif Cesium-137 ditemukan di depan rumah warga di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Penemuan ini membuat warga khawatir, apalagi setelah muncul tanda bahaya radiasi di beberapa titik.

Seorang warga, Dede, mengatakan bahwa bahan tersebut diduga berasal dari tanah urukan untuk pembangunan rumah. “Yang depan rumah itu baru-baru saja bunyi. Urukan buat bangun rumah,” kata Dede.

Pemerintah mencatat ada 32 titik yang terkontaminasi. Sebagai langkah antisipasi, sebagian warga direlokasi. Alat pendeteksi juga dipasang untuk memantau kendaraan yang melintas.

Kasus ini terungkap setelah Amerika Serikat menolak impor udang beku dari Indonesia karena dugaan paparan radiasi. Penelusuran mengarah ke kawasan Cikande, tempat udang tersebut diproses.

Topik Menarik