Survei 1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Ini 10 Menteri dengan Skor Tertinggi
JAKARTA, iNews.id - Lembaga riset IndoStrategi merilis hasil survei terkait satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dalam survei yang dilakukan awal September hingga 13 Oktober 2025 ini, dipaparkan skor para menteri Kabinet Merah Putih.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjadi menteri yang mendapat skor paling tinggi yakni 3,35.
“Berdasarkan hasil penelitian kami, Abdul Mu’ti menempati posisi pertama dengan skor 3,35,” ujar Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman, di Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).
Ali menjelaskan, capaian skor tertinggi kinerja menteri kabinet itu didasari atas capaian program prioritas di masing-masing kementerian.
"Berdasarkan grafik di atas, semua kementerian mendapatkan skor kinerja sedang. Namun demikian, terdapat variasi skor. Yang tertinggi adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dengan skor 3,35," katanya.
Selain Abdul Mu’ti, sejumlah menteri lain juga masuk dalam daftar sepuluh besar dengan kinerja terbaik. Berikut daftarnya:
Comeback di Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi Berujung Tragis, Ole Romeny Tetap Bersyukur
1. Mendikdasmen Abdul Mu’ti – skor 3,35
2. Menlu Sugiono – skor 3,32
3. Menag Nasaruddin Umar – skor 3,26
4. Mendiktisaintek Brian Yuliarto – skor 3,22
5. Mentan Amran Sulaiman – skor 3,21
6. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa – skor 3,15
7. Mendagri Tito Karnavian – skor 3,14
8. Menhan Sjafrie Sjamsoeddin – skor 3,13
9. Menhut Raja Juli Antoni – skor 3,08
10. Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani – Skor 3,08
Selain itu, IndoStrategi juga memotret tiga kementerian yang menduduki peringkat paling buncit. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menduduki peringkat terbawah dengan skor 2,76.
1. Menteri HAM Natalius Pigai - skor 2,79
2. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait - skor 2,77
3. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia - skor 2,74.
Survei IndoStrategi menggunakan metode purposive sampling. Ada 424 responden dari 34 provinsi yang dipilih berdasarkan kriteria pendidikan minimal strata satu (S1) dan memiliki pekerjaan tetap seperti guru, dosen, aktivis, karyawan, hingga pengusaha.
Selain wawancara langsung, riset ini juga melibatkan analisis terhadap sumber berita daring dan luring, dokumen resmi pemerintah, serta pandangan para pengamat dan akademisi.










