Kelakar Pramono soal ANRI: Tiba-Tiba Heboh saat Roy Suryo Datang

Kelakar Pramono soal ANRI: Tiba-Tiba Heboh saat Roy Suryo Datang

Berita Utama | inews | Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:23
share

JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyinggung Pakar Telematika, Roy Suryo terkait kunjungannya ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Hal tersebut disampaikan Pramono saat membuka Festival Pustakarsa (Perpustakaan, Kearsipan dan Sastra) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025). 

Pramono berkelakar bahwa ANRI belakangan ini mendadak heboh karena didatangi oleh Roy Suryo. Namun, dia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait maksud dan tujuan Roy ke ANRI. 

"Jadim arsip ini tiba-tiba heboh ketika Pak Roy Suryo datang ke Arsip Nasional. Saya dalam hati, ngapain, sudahlah. Saya enggak ngomong politik ini ya," kata Pramono.

Dalam kesempatan itu, Pramono menyampaikan langsung kepada Kepala ANRI, Mego Pinandito bahwa tata kelola kearsipan sejauh ini sudah berjalan dengan baik, karena dia termasuk orang yang menyiapkan naskah akademiknya untuk kearsipan. 

"Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik. Dan harapannya dengan kerja sama ini kita semua bisa saling menguatkan, melengkapi," ucap Pramono. 

Dalam sambutannya, Pramono juga menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta resmi meneken kerja sama dengan ANRI.

"Saya juga bersyukur hari ini bisa menandatangani kesepakatan dengan Arsip Nasional Republik Indonesia dan mudah-mudahan ini merupakan sejarah baru, hal baru, yang akan memberikan kemanfaatan bukan hanya bagi Jakarta, tetapi juga bagi Arsip Nasional," ujarnya.

Pramono menambahkan, jika pemerintah provinsi DKI Jakarta bisa bekerja sama dengan baik oleh ANRI dengan memotret 500 tahun Jakarta. 

"Bahwa Jakarta bisa bekerja sama dengan Arsip Nasional untuk apa ya, mendokumentasikan lima abad tentang Jakarta ini, seperti buku yang tadi disampaikan oleh Pak Joko. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pegangan kita semua," kata dia.

Sebelumnya, sidang gugatan yang diajukan Pengamat Kebijakan Publik, Bonatua Silalahi terkait permohonan sengketa informasi publik terhadap Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) digelar di Kantor KIP, Jakarta, Senin (13/10/2025).

Adapun majelis hakim awalnya membacakan tiga poin permohonan yang diajukan oleh Bonatua terhadap ANRI. Pada intinya Bonatua meminta salinan ijazah mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang digunakan untuk mendaftar sebagai Capres pada 2014 dan 2019.

Pemohon salinan itu Bonatua ajukan ke ANRI pada 4 Agustus 2025 melalui e-PPID ANRI. Dalam sidang, pegawai ANRI menyebut bahwa instansinya tidak memiliki arsip terkait dokumen ijazah Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka dari itu, pihaknya memberikan jawaban kepada Bonatua sesuai fakta yang ada.

"Dalam jawaban kami menyampaikan bahwa informasi yang diminta tidak dikuasai," kata pegawai ANRI. 

Topik Menarik