Anggota DPR Usul Komite Reformasi Polri Ubah Budaya Polisi: Singkirkan Praktik Militeristik
JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi III DPR Sarifudin Sudding menyoroti rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan membentuk Komite Reformasi Polri. Dia mengusulkan, komite itu mengubah budaya organisasi kepolisian.
Menurutnya, keberadaan Komite Reformasi Polri menjadi momentum untuk memperkuat pengawasan eksternal terhadap institusi kepolisian.
Dia menekankan, reformasi sejati hanya akan tercapai jika komite diberi kewenangan nyata untuk mengevaluasi kebijakan, budaya organisasi dan praktik operasional Polri.
“Reformasi Polri harus lebih dari sekadar dokumen atau laporan administratif. Publik menuntut transparansi kinerja, akuntabilitas, dan pengawasan independen yang mampu mendorong perubahan nyata dalam budaya organisasi kepolisian,” kata Sudding, Selasa (6/10/2025).
Sudding memberikan beberapa catatan prioritas yang harus diperhatikan, baik oleh tim internal Polri maupun komite bentukan Presiden. Pertama terkait transparansi dan akuntabilitas internal.
"Kedua, demiliterisasi dan depolitisasi. Polri perlu menyingkirkan praktik militeristik dan keterlibatan politik praktis yang masih tersisa sejak era ABRI," ujarnya.
Dia juga menyinggung penguatan mekanisme pengawasan eksternal. Menurutnya, Kompolnas, lembaga independen dan judicial security pada KUHAP baru harus memiliki otoritas nyata atas kewenangan penyidikan.
"Reformasi harus menyasar pola pendidikan, etika pelayanan publik, serta sikap aparat terhadap masyarakat, terutama kelompok rentan," kata Sudding.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto akan melantik Komite Reformasi Polri. Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
"Minggu depan," ujar Prasetyo Hadi ditemui usai acara Perayaan HUT ke-80 TNI yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).
Nantinya, kata dia, Prabowo akan mengumunkan secara langsung sekaligus melantik siapa saja yang akan tergabung dalam Komite Reformasi Polri.
Namun, Prasetyo enggan membocorkan berapa banyak tokoh yang akan tergabung dalam Komite Reformasi Polri










