Cak Imin Diserang Netizen usai Unggah Video Korban Selamat Ponpes Al Khoziny sedang Sholat
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mendapat banyak komentar negatif dari netizen di media sosial. Apa penyebabnya?
Viral di media sosial Cak Imin mengunggah video di X memperlihatkan para korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, sedang sholat saat dirawat di rumah sakit.
Para korban ini menjalani sholat meski sedang menderita pasca menjadi korban ambruknya Ponpes tempat mereka belajar. Di tangannya terlihat jarum infus yang menempel.
Alhasil, para korban ini menjalani sholat di atas ranjang rumah sakit. Wudhu dilakukan secara tayamum dengan menempelkan telapak tangan ke dindin langsung mengusapnya ke area tubuh yang wajib kena saat berwudhu pada umumnya.
Setelah itu, korban mulai sholat. Mereka sholat sambil duduk di atas ranjang, gerakan sholatnya terbatas, tapi tetap khusyu menjalani ibadah.
Di keterangan video, Cak Imin menuliskan pernyataan yang kemudian memantik reaksi netizen. Apa yang ditulis politikus tersebut?
"Pondok pesantren mungkin gagal membangun pondasi bangunan, tapi tidak gagal membangun pondasi agama bagi anak-anak santri. Kalau bukan hasil didikan Kiyai dan ustaz, lalu ini hasil didikan siapa? Para orang tua sanggupkah mendidik anak seperti ini," kata Cak Imin, dikutip Minggu (5/10/2025).
Hingga berita ini dibuat, video sudah ditonton 100,9 ribu kali. Banyak reaksi netizen menyerang Cak Imin, karena dianggap tidak tepat membuat pernyataan tersebut.
Netizen tetap menuntut pemimpin ponpes bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Terlebih, korban tewas atas insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny ini telah mencapai 39 orang.
"Gak ada hubungannya antara kepatuhan dalam menjalankan praktik beragama dengan kelalaian dalam membangun gedung. Itu anak gak bakal menderita di rumah sakit dan yang lain masih bisa hidup dan beraktivitas kalau bukan karena kesalahan pemimpin ponpes yang bangun gedung gak pakai otak," kata @Lev***.
"Jangan menggeser substansi masalah. Tragedi yang terjadi di pondok pesantren tersebut adalah kesalahan konstruksi yang berakibat fatal. Jadi, harus diusut sampai tuntas dan pondok pesantren harus bertanggung jawab kepada keluarga santri yang menjadi korban, khususnya yang meninggal dunia," ujar @Chr***.
"Gak seharusnya anak-anak itu sholat dalam keadaan luka-luka dan trauma yang pondok tersebut perbuat kepada mereka," ungkap @anc***.
Bahkan, ada netizen yang membantah kalau tidak hanya kiyai pesantren yang bisa mendidik anak menjadi sangat patuh pada ajaran agama Islam. Tapi, ada orang tua yang mampu melakukan itu.
"Ibu saya bisa, pak. Kalau naik kereta atau bis malam yang biasanya saya begini kok. Jadi gak valid kalau orang tua tidak bisa mengajarkan anaknya soal agama," kata @ara***.










