Wamendagri Sebut Retret Gelombang Kedua di Jatinangor Tak Habiskan Biaya Besar
IDXChannel - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengatakan, kegiatan Retret Gelombang Kedua di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tak memakan biaya besar.
"Kalau soal efisiensi, ya kami pastikan bahwa semua anggaran itu dialokasikan sesuai dengan kebutuhannya dan tidak berlebihan, kami kembalikan lagi kepada target-targetnya," katanya, Senin (23/6/2025).
Dia menerangkan, terkait anggaran untuk kegiatan Retret Gelombang Kedua ini jauh lebih hemat, dibandingkan dengan retret yang pertama saat digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Angkanya sendiri, masih kurang dari Rp500 juta untuk rangkaian kegiatan dalam lima hari, terhitung sejak Minggu (22/6/2025) sampai Kamis (26/6/2025).
"Seperti retret hari ini, kan menghemat sekali, ya tidak sampai Rp500 jutaan, kira-kira begitu ya. Jadi angkanya jauh di bawah yang kemarin karena aset dari Kemendagri dan banyak penghematan di sini," tuturnya.
Waspada! Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia Dipicu Siklon Tropis Wutip
Mantan Walikota Depok itu juga menuturkan, banyak faktor yang menjadi alasan, terkait anggaran retret kali ini bisa lebih hemat.
Salah satu yang menjadi alasannya adalah pemilihan lokasi di kampus milik Kementerian Dalam Negeri ini. Kemudian, jumlah peserta yang lebih sedikit dan ketidakhadiran Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto
"Ketiga, tentu ada penghematan dalam hal fasilitas di sini, kan fasilitasnya sudah ada. Terakhir, juga acara seremoni-seremoni kami lakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada, karena tamunya juga terbatas," tuturnya.
Bima menyampaikan, untuk kehadiran Presiden Prabowo Subianto sampai saat ini masih belum bisa dipastikan kehadirannya, ke lokasi Retret Gelombang Kedua.
"Kemungkinan besar Presiden belum dijadwalkan untuk menghadiri, karena itu penutupnya juga tidak mengundang banyak pihak, dilakukan secara sederhana," kata dia.
Reporter: Yanuar Baswata
(kunthi fahmar sandy)