Gunung Semeru Erupsi 5 Kali, Semburkan Abu Setinggi 1,2 Km dari Puncak
LUMAJANG, iNews.id – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanis tinggi dengan lima kali erupsi dalam sehari, Sabtu (21/6/2025). Letusan terakhir terjadi pukul 05.50 WIB dengan kolom abu mencapai ketinggian 1.200 meter dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.
Abu berwarna putih hingga kelabu terpantau melayang ke arah utara dengan intensitas sedang. Momen erupsi terekam jelas lewat kamera pengawas milik Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru.
Petugas PGA Semeru Liswanto, menjelaskan bahwa erupsi tidak hanya terjadi pagi hari. Letusan lain juga tercatat pukul 00.53, 00.58, dan 01.08 WIB. Sebelumnya, kolom abu setinggi 600 meter terlihat mengarah ke barat daya.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 21 Juni 2025, pukul 00:53 WIB, dengan tinggi kolom abu sekitar 600 meter dari puncak. Warnanya putih hingga kelabu dengan intensitas sedang,” ujar Liswanto, Sabtu (21/6/2025) pagi.
Aktivitas vulkanis Semeru masih tergolong fluktuatif. Pada Jumat (20/6), tercatat 41 kali erupsi dengan amplitudo 12–23 mm dan durasi 56–172 detik. Aktivitas ini disertai dengan 6 gempa embusan, 3 gempa harmonik, 1 gempa tektonik lokal dan 3 gempa tektonik jauh.
Status Level II Waspada masih diberlakukan, menunjukkan kondisi yang perlu terus diwaspadai oleh warga dan pendaki.
Masyarakat dilarang beraktivitas di sepanjang sektor tenggara Gunung Semeru, khususnya di aliran Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak. Bahkan, di luar zona tersebut, warga tidak diperkenankan berada dalam 500 meter dari sempadan sungai karena risiko awan panas dan aliran lahar hingga radius 13 km.
“Masyarakat juga dilarang berada dalam radius 3 kilometer dari kawah karena berisiko terkena lontaran batu pijar,” kata petugas PGA.
Selain Besuk Kobokan, warga juga diminta mewaspadai potensi lahar di Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan anak-anak sungai di sekitarnya.
Pendakian Gunung Semeru Masih Dibatasi
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini berlokasi di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang. Meski pendakian telah dibuka, jalur masih dibatasi hanya sampai Danau Ranu Kumbolo, dengan kuota maksimal 200 orang per hari untuk menjamin keselamatan.