Inilah Kata-kata Terakhir Pilot Air India sebelum Pesawat Jatuh Tewaskan 279 Orang
Kapten Sumeet Sabharwal, pilot pesawat Air India, telah menyampaikan kata-kata terakhir dalam panggilan darurat ke petugas kontrol lalu lintas udara (ATC) sebelum penerbangan tersebut jatuh dan meledak di Ahmebabad, India, pada 12 Juni 2025. Sebanyak 279 orang tewas dalam tragedi ini, termasuk 241 orang di dalam pesawat.
"Daya dorong tidak tercapai...jatuh...Mayday! Mayday! Mayday!"demikian kata-kata terakhir pilot tersebut yang diterima petugas ATC, yang dikutip The Times of India.
Setelah kata-kata terakhir disampaikan pilot, penerbangan AI171 Boeing 787 Dreamliner itu jatuh dan menghantam asrama BJ Medical College di Ahmedabad.
Baca Juga: Kronologi Tragedi Air India Tewaskan 269 Orang, dari Lepas Landas hingga Meledak
Menurut otoritas penerbangan India, pesawat lepas landas pada pukul 13.39 siang dan beberapa detik kemudian, mulai turun setelah mencapai ketinggian 650 kaki.Menurut laporan The Guardian, Selasa (17/6/2025), para penyelidik kini bersiap untuk mempelajari kata-kata terakhir pilot untuk mendapatkan petunjuk tentang penyebab kecelakaan setelah perekam suara kokpit ditemukan dari reruntuhan pesawat Air India.
Perekam suara ada di kotak hitam kedua pesawat Boeing 787, yang menurut pihak berwenang India telah mereka temukan pada hari Minggu. Yang pertama, yang berisi perekam data penerbangan, ditemukan dalam waktu 28 jam setelah tragedi hari Kamis di Ahmedabad.
Sebagian besar korban berada di dalam pesawat AI171 yang menuju London Gatwick, semuanya kecuali satu orang meninggal setelah pesawat menabrak gedung beberapa saat setelah gagal lepas landas dengan benar dari bandara Ahmedabad.
Belum ada bukti atau penjelasan yang dibagikan dari penyelidikan, yang dipimpin oleh pejabat India dengan bantuan dari Inggris dan Amerika Serikat. Mereka dilaporkan awalnya berfokus pada kegagalan mesin dan masalah dengan penutup sayap dan roda pendaratan untuk melacak penyebab salah satu kecelakaan pesawat terburuk di dunia.
Sebagian besar keluarga dari 279 korban yang diketahui, 38 di antaranya tewas di darat, masih menunggu hasil tes DNA pada hari Senin sebelum petugas kesehatan dapat mengembalikan jenazah mereka.Sekitar 80 korban telah diidentifikasi pada Minggu malam, menurut seorang dokter di rumah sakit sipil Ahmedabad, Rajnish Patel. "Ini adalah proses yang sangat teliti dan lambat, jadi ini harus dilakukan dengan sangat teliti," kata Patel.
Sementara beberapa pelayat telah menggelar pemakaman, sebagian besar menghadapi penantian yang mendebarkan.
Rinal Christian (23), adik laki-laki seorang penumpang, mengatakan kepada kantor berita AFP: "Mereka mengatakan akan memakan waktu 48 jam. Namun, sudah empat hari dan kami belum menerima tanggapan apa pun. Kakak saya adalah satu-satunya pencari nafkah keluarga. Jadi, apa yang terjadi selanjutnya?"
Salah satu korban terbaru yang diidentifikasi adalah mantan kepala menteri negara bagian Gujarat dan anggota senior partai berkuasa India, yang peti jenazahnya yang dibungkus bendera dibawa ke Ahmedabad oleh tentara.
Salah satu kerabat korban yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah diinstruksikan untuk tidak membuka peti jenazah saat menerimanya.
Air India mengatakan ada 169 penumpang India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugis, dan seorang warga Kanada di dalam pesawat, serta 12 awak pesawat.
Di London, anggota komunitas India di Inggris ikut serta dalam acara peringatan lintas agama di luar gedung komisi tinggi India pada hari Minggu. Hanya satu penumpang yang selamat dari kecelakaan itu, seorang pria Inggris, Vishwash Kumar Ramesh.








