Tanah Bergerak di Purwakarta, Jasa Marga Pastikan Keamanan Tol Cipularang
BANDUNG, iNews.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan Jalan Tol Cipularang aman untuk dilalui. Hal ini sekaligus menjawab terkait informasi yang beredar terjadinya pergeseran tanah di lokasi Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Senior Manager Representative Office 3 PT Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT), Agni Mayvinna mengatakan, berdasarkan pengamatan udara oleh tim Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM), lokasi pergeseran tanah terdekat berjarak sekitar 1 kilometer (km) dari Tol Cipularang dan arah pergerakan tanah menuju utara.
"Sehingga tidak bersinggungan dengan Jalan Tol Cipularang, namun harus dilakukan kajian lebih jauh untuk mencegah hal yang tidak diinginkan," ucap Agni dalam keterangannya, Selasa (17/6/2025).
Dia menambahkan, JMT melalui Representative Office 3 terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat dan Dinas Pekerjaan Umum untuk bersama memonitoring jika terjadi pergeseran tanah susulan dan potensi berdampak ke Jalan Tol Cipularang.
5 Fakta Perombakan Direksi-Komisaris Pertamina hingga MIND ID, Anak Anak Wapres dan Jenderal
"Jasa Marga menjamin keamaanan dan kenyamanan pengguna jalan selama melintasi Jalan Tol Cipularang dan akan melakukan upaya-upaya antisipasi untuk mencegah dampak kerusakan ke jalan tol," katanya.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Purwakarta bersama BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, hingga Sabtu (14/6/2025) sore, pergerakan tanah sudah menghancurkan 72 rumah dan ratusan meter jalan desa.
Tanah bergerak setiap 10 menit sekali, dengan total pergeseran mencapai 20 meter dari titik awal sejak pertama dilaporkan tiga hari lalu atau pada Rabu, 11 Juni 2025.
Berdasarkan pantauan iNews, Desa Pasirmunjul adalah desa yang sebagian pemukimannya berada diantara perbukitan dan lembah. Termasuk lokasi bencana pergerakan tanah, perkampungan tersebut berada di perbukitan. Sementara ruas Tol Cipulang berada di bawah pemukiman tersebut, yang berjarak tidak jauh terutama area KM 91.
Kepala BPBD Jawa Barat, Teten Ali Mulku Engkun mengatakan, tanah bergerak bisa berdampak terhadap keberadaan Tol Cipularang, yang hanya berjarak kurang satu kilometer dari titik lokasi bencana pergerakan tanah.
"Kondisi tanah terus bergerak aktif dan masif, kondisinya mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditangani, bisa merembet ke Tol Cipularang yang merupakan jalur vital nasional,” ujarnya, Sabtu (14/6/2025).