RI Butuh Rp10.142 Triliun untuk Bangun Infrastruktur, Negara Cuma Sanggup 40

RI Butuh Rp10.142 Triliun untuk Bangun Infrastruktur, Negara Cuma Sanggup 40

Berita Utama | inews | Kamis, 12 Juni 2025 - 16:54
share

JAKARTA, iNews.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Indonesia membutuhkan 625 miliar dolar AS atau setara Rp10.142 triliun (kurs Rp16.228) untuk bangun infrastruktur sampai dengan 2029. Namun, ternyata pemerintah cuma memiliki anggaran 40 persen dari kebutuhan tersebut.

Menurutnya, anggaran tersebut disiapkan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sehingga, sisanya masih harus dipenuhi melalui kerja sama dengan sektor swasta.

“Anggaran pemerintah akan bisa membiayai 40 persen di antaranya. Karena itu, kita menghadapi gap pembiayaan ini. Kita membutuhkan keikutsertaan sektor swasta dan dukungan dari banyak mitra, serta tuntutan untuk menciptakan mekanisme pendanaan yang kreatif,” ucap dia dalam acara International Conference On Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/6/2025).

Oleh karena itu. dalam acara ICI, ia membutuhkan pendapat terkait rencana pembangunan infrastruktur dan pembiayaan demi mewujudkan impian Indonesia.

“Konferensi ini kita harapkan bisa mendapatkan masukan soal rencana pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kita memiliki kebutuhan mendesak dan harus memastikan akses yang adil terhadap layanan infrastruktur. Pembiayaan menjadi permasalahan penting,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan bahwa kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara bisa membantu mengatasi gap pembiayaan infrastruktur.

AHY menjelaskan, diperlukan pembiayaan kreatif di luar APBN untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pembentukan Danantara oleh Presiden Prabowo diharapkan dapat membantu mengurangi gap pembiayaan infrastruktur.

“Danantara memiliki peran yang sangat strategis, seperti yang divisikan Presiden Prabowo. Danantara telah mengkonsolidasikan lebih dari 800 BUMN, jadi berfungsi sebagai pemegang saham BUMN, tapi juga bisa berinvestasi,” ujarnya usai menghadiri ICI di JCC Senayan.

Topik Menarik