Menguat 1,31 Persen dalam Sepekan, Rupiah Bangkit Menuju Rp16.000
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren positif. Rupiah berhasil bangkit dan menguat 1,31 persen dalam sepekan.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah bergerak dari level Rp16.433 per USD pada awal pekan, Senin (19/5/2025), hingga mencapai Rp16.217 per USD pada penutupan perdagangan Jumat (23/5/2025).
Sementara rupiah Jisdor sepekan menguat 0,82 persen ke Rp16.424 per USD. Secara harian, rupiah spot tercatat menguat 0,67 persen dan rupiah Jisdor menguat 0,15 persen.
Adapun Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.325 per USD saat akhir perdagangan Kamis (22/5/2025) lalu.
Kemudian rupiah dibuka pada Jumat (23/5/2025) pada level (bid) Rp16.300 per USD. Hal ini sejalan pelemahan indeks dolar (DXY) terhadap enam mata uang ke level 99,96.
Penguatan rupiah kali ini turut dipengaruhi oleh perkembangan politik fiskal di Amerika Serikat serta sejumlah indikator ekonomi dalam negeri.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah dipicu oleh disahkannya rancangan undang-undang (RUU) pemotongan pajak oleh DPR AS.
Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh perkembangan negosiasi nuklir AS-Iran yang kembali digelar di Roma. Titik krusial dalam pembahasan adalah aktivitas pengayaan uranium oleh Iran.
AS mendesak penghentian penuh, sementara Iran tetap bersikukuh pada hak pengayaan untuk kepentingan damai.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa likuiditas ekonomi atau uang beredar (M2) pada April 2025 tetap tumbuh sebesar 5,2 persen secara tahunan, meski melambat dibanding Maret yang mencapai 6,1 persen. Total uang beredar tercatat sebesar Rp9.390 triliun.
“Untuk perdagangan Senin mendatang, mata uang Rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif namun tetap menguat di rentang Rp16.140-Rp16.220,” ujar Ibrahim.
(DESI ANGRIANI)