4 Fakta Prabowo Sayangkan RI Impor Energi Rp656 Triliun, Minta Segera Swasembada Energi
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian serius terhadap kondisi sumber energi Indonesia. Ia menyayangkan besarnya impor energi yang mencapai Rp656 triliun per tahun.
Prabowo pun memberikan instruksi khusus agar Indonesia segera mencapai swasembada energi. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh terus bergantung pada sumber energi dari negara lain.
Berikut fakta-fakta menarik terkait seruan Presiden Prabowo agar Indonesia segera swasembada energi, Minggu (25/5/2025):
1. Impor Energi Tembus Ratusan Triliun Rupiah
Presiden Prabowo Subianto secara blak-blakan mengungkapkan bahwa Indonesia menghabiskan sekitar USD 40 miliar atau setara Rp656 triliun setiap tahun untuk impor energi.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) 2025 di ICE BSD City, Tangerang Selatan.
“Kalau kita tergantung dari impor terus, padahal sumber daya kita sangat besar, dan kita keluarkan hampir USD 40 miliar tiap tahun — yang sebenarnya bisa digunakan untuk membantu rakyat kita di bidang strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. Ini potensi yang bisa kita manfaatkan,” ujar Prabowo.
2. Instruksi Tekan Impor dan Kolaborasi Lintas Sektor
Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor swasta, BUMN, dan seluruh tingkatan pemerintahan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi impor.
“Mari kita kerja sama: pihak swasta dalam negeri, swasta luar negeri, BUMN, pemerintah dari semua tingkatan. Kita harus bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang harus kita capai,” katanya.
Dirinya juga yakin, dengan kebijakan yang rasional dan kolaboratif, dana impor energi bisa dialihkan ke sektor vital seperti pendidikan dan kesehatan.
“Saya percaya, dengan kerja sama dan kebijakan akal sehat, kita akan mencapai apa yang kita inginkan,” tegasnya.
3. Indonesia Bersiap Swasembada Energi
Prabowo optimistis Indonesia tak hanya akan mencapai swasembada energi dalam waktu dekat, tetapi juga berpotensi menjadi pemasok energi bagi negara lain. Ia menyoroti potensi energi terbarukan yang luar biasa besar.
“Potensi kita sangat besar. Energi terbarukan kita luar biasa—geothermal, hidro, angin, gelombang laut—semuanya sangat besar,” ujarnya.
Dia juga menyebut hasil pertemuannya dengan para pakar dari universitas terkemuka dunia yang menyatakan bahwa laut Indonesia menyimpan sumber energi yang sangat besar.
“Kita sangat-sangat optimistis. Sebentar lagi, kita tidak hanya swasembada, kita akan kembali menjadi pemasok energi bagi dunia,” kata Prabowo.
4. Ajak Investor Tanam Modal di Energi
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengundang investor dari dalam dan luar negeri untuk menanamkan modal di sektor energi Indonesia.
“Hari ini saya bersyukur mendapat kehormatan ini dan saya mendorong semua pihak untuk masuk ke peluang-peluang yang kita buka,” ujarnya.
Prabowo juga memperkenalkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang bertugas mengelola dan mengkonsolidasikan investasi strategis, termasuk di sektor energi.
“Dan kita juga sudah siapkan dana investasi besar, yaitu Danantara Indonesia, yang siap berinvestasi secara strategis dalam proyek-proyek energi bersama mitra dari luar negeri,” ucapnya.
“Saya menyambut baik komitmen industri migas Indonesia untuk mendukung transisi energi melalui inisiatif seperti carbon capture and storage serta inovasi lainnya,” pungkas Prabowo.