Influencer Cantik Ditembak Mati Saat Live Streaming TikTok, Presiden Turun Tangan
MEXICO CITY – Pemerintah Meksiko mengerahkan kabinet keamanan tingkat tinggi untuk menyelidiki pembunuhan seorang influencer kecantikan populer yang terjadi pekan ini. Valeria Marquez ditembak mati di tengah siaran langsung (live streaming ) video TikTok di salon tempatnya bekerja.
Pihak berwenang menyelidiki pembunuhan wanita berusia 23 tahun itu sebagai femicide atau pembunuhan wanita dan anak perempuan karena alasan gender. Pembunuhan yang terjadi pada Selasa, (12/5/2025) itu telah mengejutkan Meksiko.
"Penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab dan motivasi di balik situasi ini," kata Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dalam konferensi pers rutin, Kamis, (15/5/2025).
"Solidaritas kami untuk keluarganya," tambahnya, sebagaimana dilansir Reuters.
Dibunuh Saat Siaran Langsung
Jaksa penuntut umum Jalisco mengatakan bahwa Marquez dibunuh pada Selasa di salon kecantikan tempat dia bekerja di kota Zapopan oleh seorang pria yang masuk dan menembaknya. Kantor kejaksaan tidak menyebutkan nama tersangka.
Beberapa detik sebelum kejadian, Marquez terlihat dalam siaran langsung TikTok-nya sedang duduk di meja sambil memegang boneka mainan. Ia terdengar berkata, "Mereka datang," sebelum sebuah suara di latar belakang bertanya, "Hei, oke?"
"Ya," jawab Marquez, sesaat sebelum mematikan suara pada siaran langsung.
Beberapa saat kemudian, dia ditembak mati. Seseorang tampak mengangkat teleponnya, wajahnya tampak sebentar pada siaran langsung sebelum video berakhir.
Paramedis di tempat kejadian mengonfirmasi bahwa dia meninggal karena luka tembak di kepala dan dada, menurut media berita El Financiero.
Marquez, yang memiliki hampir 200.000 pengikut di Instagram dan TikTok, sebelumnya mengatakan dalam siaran langsung bahwa seseorang datang ke salon saat dia tidak ada dengan "hadiah mahal" untuk dikirimkan kepadanya. Marquez, yang tampak khawatir, mengatakan dia tidak berencana menunggu orang tersebut kembali.
"Sampai saat ini, belum ada tuduhan terhadap individu tertentu," kata kantor kejaksaan Jalisco dalam pernyataan Rabu, (13/5/2025) malam.
Dugaan Femisida
Pembunuhan Marquez diselidiki sebagai femisida, atau pembunuhan yang dikarenakan korban bergender perempuan. Menurut pihak berwenang Meksiko, femisida dapat melibatkan kekerasan yang merendahkan martabat, pelecehan seksual, hubungan dengan pembunuh, atau tubuh korban yang dipamerkan di tempat umum.
Sheinbaum mengatakan kabinet keamanan Meksiko, yang dikelola oleh menteri senior, sedang berupaya memecahkan kasus pembunuhan tersebut dengan para jaksa.
Meksiko berada di posisi yang sama dengan Paraguay, Uruguay, dan Bolivia sebagai negara dengan tingkat pembunuhan terhadap perempuan tertinggi keempat di Amerika Latin dan Karibia, menurut data terbaru dari Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Amerika Latin dan Karibia, dengan 1,3 kematian tersebut untuk setiap 100.000 perempuan pada 2023.
Jalisco menduduki peringkat keenam dari 32 negara bagian Meksiko, termasuk Mexico City, untuk pembunuhan, dengan 909 tercatat di sana sejak awal masa jabatan Sheinbaum pada Oktober 2024, menurut konsultan data TResearch.