Stok Cadangan Beras Tembus 3,7 Ton, Indonesia Belum Berencana Ekspor
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengumumkan stok cadangan beras di dalam negeri tembus 3,7 juta ton per 13 Mei 2025.
Namun, belum ada instruksi lebih lanjut dari Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan ekspor beras.
"Kita tunggu dulu, kan kita baru punya yang banyak, seneng kita liat-liat dulu lah. Kita kan lagi senang, berasnya banyak, 3,7 juta ton," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Zulhas mengatakan jika ada negara tetangga yang membutuhkan beras, Prabowo sudah menginstruksikan untuk memberikan bantuan.
"Tapi kalau ada tetangga yang kurang, ya kita bantu, kata Pak Presiden begitu. Kalau tetangga kurang, kita bantu," kata dia.
Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 3,7 juta ton. Angka ini tertinggi sepanjang sejarah Indonesia sejak merdeka, serta tertinggi sejak Bulog berdiri.
Mengacu pada data historis, rekor sebelumnya terjadi pada September 1985 dengan stok mencapai 3.006.872 ton. Kini, angka tersebut telah dilampaui hampir 700 ribu ton lebih tinggi, melampaui semua capaian tersebut, bahkan melebihi puncak-puncak cadangan pada era-era swasembada di masa lalu.
Jika pada 1984 Indonesia mencapai swasembada beras dengan jumlah penduduk 166,6 juta jiwa, maka pencapaian stok tertinggi pada 2025 ini diraih dalam kondisi jumlah penduduk melonjak drastis menjadi 283 juta jiwa.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan stok cadangan beras Bulog juga didukung serapan gabah petani lokal yang cukup masif. Tercatat, Bulog berhasil menyerap sebanyak 2 juta ton gabah dalam waktu dekat.
Menurutnya, capaian ini cukup membanggakan di tengah adanya tantangan berat seperti ancaman krisis pangan dunia, hingga peningkatan jumlah penduduk.
"Capaian stok 3,7 juta ton ini bahkan diraih dalam waktu tidak sampai 5 bulan, jauh lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata dia.
(NIA DEVIYANA)