Begini Penampakan Kompleks Tenda Jamaah Indonesia di Arafah, Siap Sambut 203.320 Jamaah
ARAFAH – Tenda-tenda jamaah haji Indonesia di Arafah mulai dibangun untuk ditempati saat puncak haji 2025 yang jatuh pada 9 Dzulhijjah. Nantinya, dalam satu tenda terdapat kasur lantai yang dilapisi seprai dan bantal berwarna putih.
Dalam satu tenda akan berisikan empat baris kasur yang berjejer rapi. Jamaah haji Indonesia pun tidak perlu ketakutan kepanasan di dalam tenda. Itu karena terdapat satu mesin pendingin di sudut ruangan.
Nantinya, 203.320 jamaah haji Indonesia wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah merupakan rangkaian awal dari puncak ibadah haji 2025.
Demi mematangkan persiapan, Tenaga Ahli Menteri Agama, Bunyamin Yafid, dan Kabid Perlindungan Jamaah, Harun Al-Rasyid memantau langsung tenda-tenda yang akan ditempati jamaah Indonesia di Arafah.
Sejauh ini, tenda masih beralaskan paving block dan belum digelar karpet atau kasur. Hal itu karena puncak ibadah haji masih berlangsung lama alias sekira 20 hari lagi.
1. Jamaah Indonesia Salah Satunya Tempati Kompleks 101
Salah satu kompleks yang ditempati jamaah haji Indonesia adalah kompleks 101 di Alrifadah. Di tenda tertulis nomor dan syarikah yang mengurusi jamaah haji Indonesia.
Otoritas Arab Saudi tengah menyiapkan segala sesuatunya. Tampak petugas Arab Saudi bersih-bersih di area tenda-tenda yang ditempati jamaah Tanah Air.
Selain tenda, toilet merupakan fasilitas yang krusial. Fasilitas toilet dan keran yang digunakan untuk mengambil wudhu juga sudah siap digunakan. Saat keran dibuka, air mengalir deras.
2. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji dan dilangsungkan pada 9 Dzulhijjah. Ada beberapa amalan yang dianjurkan dijalankan jamaah.
Beberapa amalan yang dimaksud adlaah menjalankan sholat dzuhur dan ashar yang diqasar serta dijamak. Kemudian mendengarkan khutbah wukuf, banyak berzikir, berdoa dan membaca Alquran.
Setelah wukuf, beberapa rangkaian puncak ibadah haji adalah Mabit di Muzdalifah, Melontar Jumrah Aqabah, Tahalul Awal, Tawaf Ifadhah, Sai, Tahalul Kedua, Mabit di Mina, dan Tawaf Wada.