Viral Gadis di Grobogan Aniaya Nenek gegara Tak Diberi Uang Jajan
GROBOGAN, iNews.id – Video seorang gadis di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menganiaya neneknya hanya karena tidak diberi uang jajan viral di media sosial.
Tampak dalam video yang beredar, gadis berinisial CT (17) memukul dan menarik kerah baju hingga memiting neneknya dengan cukup keras. Sang nenek yang kesakitan kemudian berteriak histeris.
Aksi tak terpuji cucu terhadap neneknya itu terjadi di Desa Warukaranganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Akibat kejadian itu, mbah Padmi mengalami luka memar di leher.
Awalnya, CT menarik paksa neneknya untuk masuk ke dalam rumah, namun neneknya melawan dengan memukul kepala cucunya. CT latas membalas pukulan neneknya dengan memukul di bagian tangan. Dia kemudian menarik dan memaksa neneknya untuk mengeluarkan uang di dalam sakunya.
Aksi tidak terpuji ini berlanjut dengan memiting atau mencengkeram tubuh mbah Padmi hingga berteriak keras karena pitingan cucunya tidak segera dilepas.
Setelah dilepas, mbah Padmi kemudian merogoh kantong di saku bajunya dan memberikan uang kepada cucunya. CT pun langsung pergi setelah menerima uang.
Tetangga korban, Manuri mengaku geram dengan ulah CT yang selalu bikin resah keluarga. “Selama ini CT Bersama kakaknya, DD tinggal dan diasuh oleh neneknya sejak kecil. Kedua orang tuanya sudah cerai. Dia kemudian tinggal di rumah mbah Padmi,” katanya.
Manuri mengaku peristiwa seperti ini sering terjadi bahkan sempat terjadi perkelahian di antara keduanya.
Sebelum terjadi tindak kekerasan terhadap mbah Padmi, CT juga sempat bertengkar dengan kakaknya, DD di dalam kamar karena berebut makanan yang telah disediakan neneknya. Kasus tersebut telah dilaporkan ke pihak desa untuk ditindak lanjuti, namun keduanya keburu kabur dari rumah selama beberapa hari.
Manuri menuturkan, guru kelas CT datang ke rumah untuk menanyakan CT yang bolos tidak sekolah selama lima bulan. Pihak sekolah juga telah menghubungi kedua orang tua CT melalui telepon namun tidak ada tanggapan.
Mbah Padmi mengaku pasrah jika CT dikeluarkan dari sekolah karena sudah tidak bisa membimbingnya. Sebelumnya, DD juga telah dikeluarkan dari sekolah setahun lalu karena kasus yang sama.
Setelah viral, petugas Perlindungan Perempuan dan Anak dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Ana Grobogan turun ke lokasi.
Perangkat Desa Warukaranganyar, Susilo mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penyelesaian masalah tersebut.
“Hasil pengamatan, kedua cucu mbah Padmi ini mengalami gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh perceraian kedua orang tuanya. Sehingga tidak ada kasih sayang orang tua sejak kecil. Selain itu, faktor ekonomi dimana mbah Padmi yang hanya bekerja sebagai buruh harus mencukupi kedua cucunya dan suaminya yang sejak beberapa tahun mengalami stroke dan hanya bisa beraktivitas di tempat tidur,” katanya.
Rencananya, Dinas BP3AP2KB bersama Dinas Sosial Grobogan akan memberikan rehabilitasi kejiwaan terhadap kedua gadis tersebut untuk memulihkan mental dan jiwanya.