Menko Airlangga Ungkap Bukti Ekonomi RI Masih Kuat dan Positif

Menko Airlangga Ungkap Bukti Ekonomi RI Masih Kuat dan Positif

Berita Utama | okezone | Selasa, 8 April 2025 - 16:08
share

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif di tengah ketidakpastian situasi global.

Dalam laporannya di hadapan Presiden Prabowo Subianto pada Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI yang digelar di Menara Mandiri, Selasa (8/4/2025), Menko Airlangga menyebut bahwa perekonomian nasional menunjukkan performa yang kuat dan stabil.

"Kami ingin menyampaikan terkait dengan kondisi makro ekonomi. Kalau kita lihat secara pertumbuhan ekonomi quarter to quarter, pertumbuhan tetap 5,03, relatif tinggi, dan secara spasial Papua Barat, Maluku, itu juga tumbuhnya di atas nasional," katanya.

1. Pertumbuhan Ekonomi

Menko Airlangga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ini tidak lepas dari program hilirisasi, dan juga kontribusi besar sektor industri atau sektor manufaktur yang hampir 19 daripada Produk Domestik Bruto (PDB).

Sementara dari sisi inflasi, Menko Airlangga memaparkan bahwa tingkat inflasi terkendali, dengan angka sedikit di atas 1. Menurutnya , Indonesia berhasil masuk dalam salah satu negara dengan tingkat inflasi terendah secara global, baik di ASEAN maupun di level G20.

"Dari segi indeks keyakinan konsumen masih tetap tinggi di 126,4. Di atas 100 konsumen masih optimis. Kemudian dari segi indeks penjualan real bulan Februari ada terkontraksi sedikit, namun pada saat menjelang lebaran dia agak naik sedikit," tambahnya.

2. Cadangan Devisa

Menko Airlangga juga menyoroti kinerja neraca pembayaran yang mencatat surplus Rp7,2 miliar. Pertumbuhan kredit tercatat sebesar 10,4, sementara dana pihak ketiga ataupun deposito masyarakat atau dana yang ditaruh di perbankan di atas 5.

"Dan kita masih punya cadangan devisa yang cukup tebal, yaitu USD154,1 miliar dan cukup untuk biaya impor 6,4 bulan dan juga untuk pembayaran hutang. Dari segi perdagangan, di bulan Februari kita juga surplus USD3,12 miliar dan ini surplus sepanjang 58 bulan terus-menerus," lanjut Menko Airlangga.

Dalam hal daya saing global, Menko Airlangga menyampaikan bahwa posisi Indonesia meningkat tujuh tingkat menjadi peringkat 27 dari 67 negara menurut data IMD. Ia juga menegaskan bahwa peringkat kredit Indonesia tetap berada satu tingkat di atas investment grade.

 

3. Konsumsi Rumah Tangga

Kebijakan hilirisasi komoditas dan penguatan sektor manufaktur juga disebut memberikan dampak positif terhadap ketahanan ekonomi nasional.

Dari sektor perbankan, Menko Airlangga menyebutkan bahwa intermediasi tumbuh positif dengan risiko yang terjaga. Loan to deposit ratio berada pada angka 88,92, dan capital adequacy ratio (CAR) pada level 27, menunjukkan bahwa sektor perbankan dalam kondisi yang solid.

Menutup laporannya, Airlangga menyebutkan bahwa momen Ramadan turut mendorong konsumsi masyarakat.

"Belanja saat Ramadan naik ke angka 248,1, menunjukkan peran signifikan dari perayaan hari besar dalam mendorong konsumsi domestik,” tutupnya.

Topik Menarik