Neraca Perdagangan RI Surplus USD3,45 Miliar di Januari 2025, Cetak Rekor 57 Bulan Beruntun

Neraca Perdagangan RI Surplus USD3,45 Miliar di Januari 2025, Cetak Rekor 57 Bulan Beruntun

Berita Utama | okezone | Senin, 17 Februari 2025 - 11:44
share

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan mengalami surplus pada Januaria 2025. Surplus neraca perdagangan lebih tinggi USD1,21 miliar dibandingkan Desember 2024 serta lebih tinggi USD1,45 miliar dibandingkan Januari 2024.

"Pada Januari 2025 neraca perdagangan masih mencatatkan surplus sebesar USD 3,45 miliar atau naik sebesar USD 1,21 miliar secara bulanan," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Senin (17/2/2025).

1. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan Indonesia Januari 2025 mengalami surplus USUSD3,45 miliar. Surplus yang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebenarnya lebih tinggi, yakni USUSD4,88 miliar, namun tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas USUSD1,43 miliar. Selama Januari–Desember 2024, neraca perdagangan Indonesia juga mengalami surplus USUSD31,04 miliar yang dipicu oleh surplus pada sektor nonmigas USUSD51,44 miliar walaupun sektor migas mengalami defisit USUSD20,40 miliar.

2. Ekspor Indonesia

Nilai ekspor Indonesia Januari 2025 mencapai USUSD21,45 miliar atau turun 8,56 dibandingkan dengan ekspor Desember 2024. Sementara itu, dibandingkan dengan dengan Januari 2024 nilai ekspor naik sebesar 4,68. Ekspor nonmigas Januari 2025 mencapai USUSD20,40 miliar, turun 6,96 dibandingkan dengan Desember 2024 namun naik 6,81 jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas Januari 2024.

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Januari 2025, sebagian besar komoditas mengalami penurunan, dengan penurunan terbesar pada bahan bakar mineral sebesar USUSD787,1 juta (22,01). Sementara komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar USUSD173,3 juta (25,38).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2025 naik 14,02 jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2024, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 45,46, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 26,45.

Ekspor nonmigas Januari 2025 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USUSD4,57 miliar, disusul Amerika Serikat USUSD2,34 miliar, dan India USUSD1,23 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,89. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USUSD4,09 miliar dan USUSD1,31 miliar. Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2025 berasal dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai USUSD3,04 miliar (14,18), diikuti Kepulauan Riau USUSD2,11 miliar (9,82), dan Jawa Timur USUSD2,02 miliar (9,41)

 

3. Impor Indonesia

Nilai impor Indonesia Januari 2025 mencapai USUSD18,00 miliar, turun 15,18 dibandingkan dengan Desember 2024 atau turun 2,67 dibandingkan dengan Januari 2024. Impor migas Januari 2025 senilai USUSD2,48 miliar, turun 24,69 dibandingkan dengan Desember 2024 atau turun 7,99 dibandingkan dengan Januari 2024.

Impor nonmigas Januari 2025 senilai USUSD15,52 miliar, turun 13,43 dibandingkan dengan Desember 2024 atau turun 1,76 dibandingkan dengan Januari 2024. Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas Januari 2025, golongan mesin/peralatan mekanis dan bagiannya yang mengalami penurunan tertinggi senilai USUSD457,9 juta (15,04) dibandingkan dengan Desember 2024. Sementara golongan kakao dan olahannya mengalami peningkatan terbesar senilai USUSD165,4 juta (119,00).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2025 adalah Tiongkok USUSD6,34 miliar (40,86), Jepang USUSD1,15 miliar (7,42), dan Amerika Serikat USUSD0,76 miliar (4,92). Impor nonmigas dari ASEAN USUSD2,39 miliar (15,41) dan Uni Eropa USUSD0,87 miliar (5,60).

Topik Menarik