5 Berita Populer: Fakta Kasus Miras Oplosan di Cianjur hingga Gejala Influenza Jepang
JAKARTA, iNews.id – Fakta terkait pesta miras di Cianjur yang menewaskan 8 orang menjadi berita terpopuler iNews.id pada Senin (10/2/2025). Pihak keluarga sudah memakamkan korban dan menolak untuk dilakukan autopsi karena menganggap peristiwa itu sebagai musibah.
Berita populer lainnya adalah gejala influenza yang merebak di Jepang. Berikut rangkuman berita populer, Senin (10/2/2025):
1. Fakta Miras Oplosan di Cianjur Tewaskan 8 Orang
Polisi masih menyelidiki pesta miras (minuman keras) oplosan yang mengakibatkan 8 orang tewas di Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Korban tewas sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.
Pihak keluarga menolak autopsi lantaran menganggap kasus tersebut merupakan musibah. Berikut faktanya:
- Peristiwa bermula ketika salah satu pemuda inisial N yang merupakan teman korban meninggal dunia memesan alkohol murni melalui toko online, Senin (3/2/2025). Pesanan alkhol tiba pada Kamis (6/2/2025) dan N mengajak 8 temannya pesta miras oplosan
- Gejala keracunan mulai dirasakan 2 korban pada Jumat (7/2/2025)
- Korban tewas pesta miras oplosan berjumlah 8 orang
- Menurut AKP Septian, alkohol yang mereka minum adalah alkohol murni dengan kadar 96 persen
- Pihak keluarga langsung memakamkan korban. Mereka menolak autopsi dan menganggap sebagai musibah
2. Netanyahu Usul Warga Palestina Diusir ke Saudi, Kemlu: Mentalitas Penjajah!
Arab Saudi mengomentari pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dia mengatakan negara Palestina seharusnya didirikan di dalam wilayah Arab Saudi.
Selain itu Netanyahu menyarankan penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza diusir ke gurun di Saudi. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan hak rakyat Palestina atas tanah mereka tidak bisa diganggu gugat.
"Kerajaan menegaskan, rakyat Palestina memiliki hak atas tanah mereka dan mereka bukan penyusup atau imigran yang bisa diusir kapan pun penjajah brutal Israel menghendaki," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
3. Gejala Influenza Jepang yang Bisa Sebabkan Pneumonia hingga Kematian
Gejala influenza Jepang tengah menjadi sorotan dunia, masyarakat Indonesia perlu mewaspadainya. Saat ini, Jepang dilanda wabah Influenza terburuk dalam beberapa dekade, dengan jumlah kasus memecahkan rekor tertinggi sejak 1999.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, sekitar 317.812 kasus sudah dilaporkan di 5.000 institusi medis. Hal tersebut setara dengan rerata 64,39 pasien per fasilitas kesehatan.
Lalu apa gejala dari influenza Jepang ini? Menurut Nation Thailand, ada gejala khas dari Influenza Jepang yang perlu diwaspadai, yaitu: demam tinggi, napas pendek, tidak berdaya.
Selain gejala tersebut, tanda infeksi virus influenza ini jangan diabaikan, seperti: menggigil, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, kelelahan, mual, muntah, diare.
4. Survei LSI: Mayoritas Publik Dukung Prabowo soal Koruptor Dihukum 50 Tahun Penjara
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengatakan hampir seluruh lapisan masyarakat mendukung Presiden Prabowo Subianto yang meminta koruptor dihukum 50 tahun penjara. Mereka setuju dengan pernyataan Prabowo.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan 33 persen responden sangat setuju, 55,6 persen lainnya yang menyatakan setuju. Artinya, sebanyak 88,6 persen masyarakat mendukung pernyataan Prabowo.
Menurut Djayadi, hampir seluruh masyarakat Indonesia mendukung supaya koruptor dihukum seberat-beratnya.
Survei dilakukan pada 20-28 Januari 2025 dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih multistage random sampling. Responden berusia 17 tahun. Margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
5. 135 Warga Sleman Keracunan Makanan Hajatan, Dinkes Cek Sampel Krecek hingga Es Krim
Warga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan hajatan pernikahan di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, DIY. 135 orang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Korban mengalami gejala demam, pusing, menggigil, diare, yang mulai dirasakan beberapa jam setelah acara berlangsung.
Kepala Puskesmas Tempel I, dr Diana Kusumawati menjelaskan, dugaan sementara mengarah ke es krim dan krecek yang disajikan dalam hajatan. Sampel makanan sudah diambil untuk uji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan.