2 Anggota TNI AL Didakwa atas Pembunuhan Bos Rental, Begini Kronologinya
JAKARTA - Dua anggota TNI AL Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo dan Sertu Akbar Adli didakwa atas kasus pembunuhan bos rental Ilyas Abdurahman atas penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Sementara anggota TNI lainnya, yaitu Sertu Rafsin Hermawan didakwa atas kasus penadahan.
1. Cari Mobil Tanpa BPKB
Kronologi penembakan ini bermula pada 26 Desember 2024 di mana Sertu Rafsin mencari mobil tanpa BPKB dan bertanya kepada Sertu Akbar. Dalam percakapan keduanya, Sertu Akbar mengindahkan permintaan Sertu Rafsin untuk mencari mobil dengan harga Rp50-60 juta.
Tiga hari setelahnya atau pada 29 Desember 2024, Sertu Akbar mengirim pesan kepada Kelasi Bambang Apri Atmojo terkait mobil yang dicari Rafsin. Saat itu, Bambang mencari mobil yang itu ke seseorang tetangganya di Lampung bernama Hendri.
2. Hubungi Komplotan Penggelap Mobil
Perang Dagang China-AS Beri Berkah untuk Indonesia, Pabrik-Pabrik Pindah ke Kawasan Ekonomi Khusus
Atas permintaan Bambang, Hendri lantas menghubungi komplotan penggelap mobil bernama Ajat dan Isra. Ajat sebelumnya telah menyewa mobil di CV Makmur Jaya dengan mobil sewaan Toyota Calya.
Namun, saat ada permintaan dari Hendri, Ajat pun menukar mobil itu dengan tipe yang dicari Hendri. Mobil itu disewa sejak 29 Desember 2024-1 Januari 2025 dengan dalih untuk liburan.
"Ajat menukar mobil Toyota Calya warna silver (yang sempat dirental) menjadi Honda Brio (keinginan Rafsin) warna oranye nomor polisi B 2696 KZO di CV Makmur Jaya (milik Ilyah Abdurahman, bos rental)," ungkap Oditur Militer Mayor Cpk, Gori Rambe, Senin (10/2/2025).
Mobil itu pun difoto dan dikirimkan kepada Bambang melalui Hendri. Singkat cerita, transaksi penjualan pun terjadi, Sertu Rafsin pun mendapatkan mobil keinginannya pada 1 Januari 2025 atas transaksi itu.
3. Pemilik Mobil Rental Curiga GPS Mati
Di sisi lain, pemilik rental mobil mendapati GPS di mobil yang disewa Ajat -yang belakangan dijual kepada Rafsin- sudah mati. Agam (anak bos rental) melapor kepada ayahnya terkait hal itu. Berbekal kecurigaan mobil hendak digelapi, keluarga pemilik rental pun mengejar keberadaan mobil.
"Karena tidak dapat dihubungi (Ajat), selanjutnya pemilik mobil mengejar mobil itu menggunakan mobil Expander warna putih menuju ke daerah Saketi Pandeglang, Banten," tuturnya.
Pada tanggal 2 Januari pukul 02.00 WIB, keluarga pemilik rental mobil mencegat Honda Brio yang berisi Sertu Akbar dan Rafsin di kawasan Saketi Pandeglang. Keluarga pemilik rental dan para terdakwa pun terlibat cekcok di sana.
"Mendengar teriakan Sertu Akbar, Sertu Rafsin langsung mengambil senjata milik Akbar dan langsung menodongkan pistol tersebut ke arah jendela dan berteriak woy, mundur, mundur, mundur semuanya mundur, apa saya tembak kau! mundur, jelas Oditur.
Ilyas alias bos rental saat itu pun mundur dan meminta mereka untuk berbicara baik-baik terkait masalah mobil. Singkat cerita, para terdakwa pun lari dari kericuhan itu.
4. Kejar Pelaku Tanpa Pengawalan Polisi
Gagal mendapatkan mobilnya kembali, Ilyas pun meminta pengawalan dari Polsek Cinangka. Sayangnya saat itu dirinya tidak mendapatkan pengawalan.
"Sehingga membuat anak Ilyas pun meminta bantuan di grup WhatsApp Asosiasi Rental Mobil Indonesia," ungkap Gori.
Singkat cerita, para terdakwa yang sebelumnya telah lari dari percecokan mendapati indikator bensin Honda Brio itu menyala. Mereka pun berhenti di rest area KM 45 Tol Tangerang-merak.
Selanjutnya, keluarga korban yang mendapati mobil itu berhenti di tempat itu langsung kembali melakukan pengejaran. Sekira pukul 04.00 WIB, keluarga pemilik rental mobil pun kembali mencegat para terdakwa.
Saat itu, di dalam mobil Honda Brio disetiri oleh Akbar sementara Bambang dan Rafsin berada di mobil Honda Sigra. Akbar yang hendak ke toilet pun menitipkan senjata miliknya kepada Bambang untuk berjaga-jaga atas peristiwa pencegatan seperti sebelumnya.
"Akbar titipkan kepada Bambang sambil berkata Tut, senjata taru sana, hati-hati senjata sudah posisi terisi peluru dan terkunci. Akan tetapi sebelum pergi Akbar berkata apabila terjadi sesuatu, tembak saja," ungkap Gori.
Saat itu, keluarga korban yang telah bersama sejumlah Anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia pun langsung mencari keberadaan para terdakwa. Percekcokan pun tak terhindarkan hingga akhirnya Akbar berhasil dipegangi oleh Agus Zami dan Aidar Ajrie dan Ramli (yang bersama Ilyas).
5. Korban Ditembak Pelaku
Melihat Akbar dipegangi oleh sejumlah orang, Bambang pun melepaskan tembakan ke arah keduanya sebanyak dua kali dari dalam mobil Daihatsu Sigra. Tembakan itu rupanya tak dihiraukan, Bambang kemudian turun dari mobilnya dan mendapatkan perintah dari Akbar untuk kembali menembak.
"Saat di samping kanan mobil Briio, Bambang dengan jarak 2 meter menembak Ramli, Agus Zami dan Aidar yang sebelumnya memegangi Akbar pun melepas Akbar dan memilih menyelamatkan diri," ujarnya.
Akbar yang berhasil lepas dari cengkraman pun langsung melarikan diri ke Mobil Honda Brio. Di momen itu, Ilyas seorang bos rental kemudian hendak mengambil senjata yang digenggam oleh Bambang.
"Ilyas mendekati Bambang dari belakang dan ingin merebut senjata Bambang, selanjutnya dengan berjarak 1 meter, Bambang berbalik badan dan secara reflek menembak Ilyas," tuturnya.
Usai peristiwa tersebut, ketiga terdakwa pun melarikan diri lantaran diteriaki maling. Selanjutnya, peristiwa itu menewaskan Ilyas, sementara Ramli yang juga terkena tembak masih dalam kondisi selamat.