Pernyataan Prabowo Penjarakan Koruptor 50 Tahun Didukung Masyarakat Luas!
JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan mayoritas lapisan masyarakat mendukung pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal hukuman 50 tahun penjara bagi koruptor. Warga merasa setuju dengan pernyataan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu.
"Ada pernyataan pak Prabowo soal koruptor harusnya dihukum 50 tahun penjara, mungkin maksudnya itu dihukum seberat-beratnya. Nah kita tanyakan ke masyarakat, rupanya isu ini mendapatkan perhatian luas," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan, Minggu (9/2/2025).
Djayadi merinci sebanyak 33 persen masyarakat yang tidak mengetahui pernyataan Prabowo ini sangat setuju dengan pernyataan Prabowo, sementara 55,6 yang tidak mengetahui pernyataan itu menilai setuju dengan pernyataan Kepala Negara. Artinya ada 88,6 masyarakat yang tidak mengetahui perkataan itu mendukung pernyataan Presiden.
Sementara, mereka yang mengetahui pernyataan Prabowo dukungannya lebih tinggi. 42,1 menyatakan sangat setuju atas kalimat tegas itu dan 51,9 lainnya menyatakan setuju, artinya ada 94 masyarakat yang mengetahui setuju dengan pernyataan itu.
"Hampir tidak ada yang menolak usulan itu," ungkap Djayadi.
Berdasarkan survei LSI itu juga, dukungan itu datang dari berbagai sektor demografis. Menurutnya, hampir seluruh masyarakat Indonesia mendukung agar koruptor dihukum seberat-beratnya.
"Kalau kita perhatikan di berbagai sektor demografis, semua (mendukung). Jadi dukungan untuk hukuman yang berat itu disampaikan oleh semua lapisan masyarakat, baik dari gender, desa kota, usia, etnis kemudian dari segi organisasi keislaman, dari segi pendidikan dan pendapatan," tutupnya.
Survei ini dilakukan dengan populasi warga seluruh Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam Pemilu atau mereka yang sudah berusia 17 tahun. Responden yang dilibatkan sebanyak 1.220 dengan respondem dipilih seccara multistage random sampling.
Margin of eror dari ukuran sampel sebesar 2,9 pada tingkat kepercayaan mencapai 95. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Survei ini dilaksanakan pada akhir 20-28 Januari 2025 silam.