Prediksi PDIP soal Perombakan Kabinet: Prabowo Akan Reshuffle Menteri 3 Bulan Lagi
JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, memperkirakan reshuffle menteri atau perombakan kabinet akan dilakukan Presiden Prabowo Subianto dalam kurun waktu 3 hingga 4 bulan lagi. Perkirakaan itu dilontarkan Said saat merespons 100 hari kerja Pemerintahan Prabowo.
Menurutnya, 100 hari kerja sudah waktu yang cukup bagi Prabowo dalam menilai kinerja para menterinya.
"100 hari sebenarnya bagi Presiden sudah cukup. Namun nampaknya Bapak Presiden kita akan melihat, katakanlah, 3 atau 4 bulan lagi, menurut perkiraan saya, untuk dilakukan reshuffle," ujar Said kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).
Lebih lanjut, Said menilai kinerja Pemerintahan Prabowo bagus dalam 100 hari pertama. Apalagi tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Prabowo mencapai di atas 80 persen.
Hanya saja, Said tetap berharap Presiden bisa mengevaluasi menterinya yang masih kurang baik dalam bekerja. Ia menilai, sejumlah pejabat masih tertatih-taih dalam mengikuti ritme kerja Prabowo yang cepat.
"Ada yang gagap untuk mengikuti irama Presiden yang begitu cepat. Bahkan ada menteri yang membuat kebijakan justru kebijakannya membebani Bapak Presiden. Sehingga, Presiden, ketika kebijakan itu dikeluarkan oleh menteri, akhirnya Presiden sampai langsung turun tangan untuk menyetop kebijakan menteri tersebut," kata Said.
Jadi menurutnya, Pranowo lebih tahu mana yang layak di-reshuffle. "Dan mana yang diteruskan, dan mana kementerian yang perlu digenjot, perlu effort, untuk mencapai asta cita sebagai mimpi Presiden," sambung Said.
Sekedar informasi, Prabowo telah menjawab perihal dirinya melakukan reshuffle terhadap menteri di Kabinet Merah Putih setelah pemerintahannya melalui masa 100 hari kerja. Prabowo mengatakan, dirinya akan menyingkirkan mereka yang tidak mau bekerja untuk rakyat.
"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," ujar Prabowo saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam.
"Mau lebih jelas lagi? Haha," sambungnya seraya tertawa.
Menurut Prabowo, pada dasarnya, rakyat menuntut pemerintah yang bersih. Dia menyatakan akan bekerja murni untuk kepentingan bangsa dan rakyat.
"Jadi begini, kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain," imbuhnya.