Atlet PEPARNAS XVII Berburu Oleh-oleh di Pasar Gede Solo, Teh Oplosan Jadi Incaran
SOLO, iNewsSleman.id – Para atlet dan ofisial peserta Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 berburu oleh-oleh di Pasar Gede. Mereka mencari buah tangan untuk dibawa pulang menjelang penutupan acara, Minggu (13/10/2024).
Selain oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kampung halaman, tak ketinggalan mereka juga menikmati beragam kuliner di Pasar Gede Solo.
Para peserta di antaranya membeli teh oplosan atau racikan dan wedang uwuh. Sedangkan makanan ringan yang juga dibeli antara lain ampyang, keripik belut, dan karak.
"Tadi dapat pembeli dari kontingen Jawa Barat, yang dibeli teh, wedang uwuh sama karak. Wedang uwuh tadi tiga (bungkus), tehnya tujuh, gulanya tiga, karaknya tiga, habisnya sekitar Rp300.000. Buat oleh-oleh pulang," ujar Etik, salah satu pemilik kios di Pasar Gede solo, Sabtu (12/10/2024).
Etik mengaku sangat senang para atlet dan ofisial PEPARNAS XVII banyak berdatangan ke Pasar Gede Solo. Kedatangan mereka bisa mendongkrak omzet para pedagang.
Suporter Klub Sepak Bola Israel Di-sweeping Demonstran Pro-Palestina di Amsterdam, Ini Sebabnya
"Hari ini baru ramai orang-orang pakai seragam PEPARNAS beli ke sini. Alhamdulillah senang banget, semoga selanjutnya lebih banyak lagi. Ini kan memperkenalkan oleh-oleh khas Solo ke orang-orang luar daerah," katanya.
Aneka kuliner maupun oleh-oleh khas Solo dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Salah satu yang menjadi incaran adalah teh oplosan atau racikan. Teh oplosan khas Solo ini dikenal wangi, sepet, legi (manis), dan kenthel (kental) alias wasgitel.
"Teh sama wedang uwuh kan ringkas bawanya, harga merek baru Rp20.000, jadul Rp30.000, premium Rp30.000. Banyak dicari karena teh di Solo itu lebih enak dari daerah lain. Tadi banyak yang belanja teh daripada yang cemilan," ucapnya.
Selain makanan dan minuman, kuliner dawet dan gempol pleret juga banyak diserbu para atlet dan ofisial PEPARNAS XVII. Salah satunya es dawet dan gempol pleret Hj Sipon Pasar Gede Solo milik Maryadi.
"Alhamdulillah mau mampir ke sini ngerasain dawetnya orang Solo. Dawet ini kan banyak dimasukin ke sosial media jadi banyak yang tahu. Mulai Jumat sampai Sabtu ini ramai," ujar Maryadi.
Maryadi mengaku rombongan atlet dan ofisial banyak memesan es dawet gempol pleret baik varian original, duren maupun tape.
"Harga ori (original) Rp10.000, durian Rp15.000, tape Rp12.500. Kebanyakan pada mencoba durian sama tape, ori selasih. Komentarnya mereka ngaku enak terbukti habis semua nggak ada yang tersisa berarti cocok ini kan minuman yang legend juga," ujar Maryadi.
Salah satu atlet asal Jawa Barat, Syifabudin mengaku sengaja pergi ke Pasar Gede Solo untuk kulineran sambil membeli oleh-oleh khas Solo.
"Tadi beli kripik belut titipan istri, sama beli ampyang dan coba es dawet tadi," ujar atlet para atletik ini.
Syifabudin menyebut jajanan kuliner serta oleh-oleh yang ada di Pasar Gede cukup komplet. Selain itu, dia juga tertarik dengan bangunan pasar yang bersejarah ini.
"Kata teman itu di Pasar Gede komplet, kalau mau cari makanan tradisional ada. Ternyata saat datang komplet dan ramai juga," tuturnya.
Dia juga terkesan dengan keramahtamahan wong Solo. Selain kotanya yang tertata bagus, kulinernya juga enak.
"Kemarin sudah coba tengkleng. Solo, kotanya sangat tertata dan bagus," katanya.
Chef de Mission (CdM) kontingen Jabar, Galih Aria, juga sangat terkesan dengan Pasar Gede Solo.
"Ke sini katanya dengar-dengar Pasar Gede memang sangat unik sekali. Begitu masuk komplet banget, cari oleh-oleh ada semua," kata Galih.
Galih langsung kepincut dengan teh oplosan yang dijajakan para pedagang di Pasar Gede Solo. Ada pula aneka wedang berbentuk kemasan yang bisa dijadikan buah tangan.
Galih pun membeli oleh-oleh ini karena memang suka dan untuk dibagi-bagikan bagi keluarga dan teman. Dia juga sempat mencicipi es dawet dan gempol pleret Hj Sipon.
"Saya memang suka, jadi buat stok di rumah. Sekalian buat oleh-oleh juga. Ternyata cukup enak dan segar banget (es dawet). Enak dan segar banget. Isinya itu komplet sekali, tadi sempat antre juga. Di Jabar tidak ada," ucap Galih.
Sementara itu, salah satu panitia cabor para catur, Yusana Sasanti Dadtun, datang ke Pasar Gede Solo untuk membeli oleh-oleh bagi para atlet, ofisial, wasit hingga teman-teman.
"Ini beli wedang uwuh, ikan wader goreng, gula batu, abon, mete dan teh. Ini juga untuk memperkenalkan juga makanan khas Kota Solo," ungkap dia.
Yusana membeli wedang uwuh karena sangat disukai teman-temannya terutama dari luar daerah. Dia bercerita beberapa temannya sempat mencicipi wedang uwuh ini saat di venue dan menyukainya.
"Jadi saya sempatkan diri datang ke Pasar Gede beli oleh-oleh. Belinya lumayan banyak buat dibagi-bagikan ke yang lain, mungkin besok tak suruh datang ke sini karena hari ini masih ada pertandingan," jelasnya.