Kisah Rakyat Mali Gotong Royong Bangun Masjid Terbesar Menggunakan Lumpur
INILAH kisah rakyat Mali di Afrika Barat yang secara gotong royong membangun ulang Masjid Agung Djenne atau masjid lumpur terbesar di dunia. Setiap tahunnya mereka bersama-sama memplester ulang bangunan masjid menggunakan lumpur untuk menjaga kelestariannya.
Masjid Agung Djenne yang berdiri megah di pedalaman Gurun Sahara di Mali Selatan ini memiliki tinggi 20 meter dan panjang 91 meter. Dengan kapasitas 3.000 jamaah, bangunan masjid ini merupakan contoh arsitektur Sudano-Sahel terbaik yang dibangun pada tahun 1907.
Masjid tersebut terkenal dengan penggunaan lumpur sebagai bahan baku utama, serta ciri khas plesteran batako dan perancah kayu.
Masjid Agung Djenne telah masuk daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 2016. Bersama kota di sekitarnya yang menjadi pusat pembelajaran Islam, keberadaannya terancam oleh konflik yang melibatkan pemberontak, pasukan pemerintah, dan kelompok-kelompok lainnya.
Dikutip dari bbc.com , Jumat (4/10/2024), menjelang musim hujan setiap bulan Juli, Masjid Agung Djenne memerlukan perawatan khusus berupa penambahan lapisan lumpur baru untuk mencegah kerusakan.
Proses ini dilakukan dengan metode tradisional, yakni para perempuan mengambil air dari sungai terdekat untuk dicampur dengan tanah liat, sementara kaum laki-laki memplester ulang bangunan tersebut.
Acara tahunan ini dikenal dengan Crpissage. Diadakan setiap bulan April dan pernah menarik puluhan ribu wisatawan.
Selain sebagai kegiatan penting untuk menjaga struktur masjid, Crpissage juga merupakan festival komunitas yang merayakan kebersamaan, kepercayaan, serta warisan Kota Djenne.