Divisi ke-98 Militer Israel Geser dari Gaza ke Utara Usai Ledakan Pager dan Walkie Talkie di Lebanon
ISRAEL - Divisi ke-98 militer Israel hari ini telah dipindahkan dari Gaza ke utara Israel. Menurut seorang sumber yang telah mengonfirmasi kepada BBC, divisi tersebut telah bertempur hingga baru-baru ini di Jalur Gaza. Perpindahan pasukan ini juga terjadi usai ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang Lebanon .
Hingga saat ini, ada satu divisi di utara yakni divisi ke-36 yang berarti pemindahan ini akan meningkatkan pasukan di sana secara signifikan. Dua divisi tetap difokuskan di Gaza.
Perbatasan utara Israel dengan Lebanon adalah tempat konflik terjadi dengan Hizbullah sejak Oktober tahun lalu. Sekitar 60.000 warga Israel telah mengungsi di wilayah tersebut karena baku tembak dengan Hizbullah. Pada minggu ini, pemerintah Israel menjadikan kepulangan mereka sebagai tujuan perang inti.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga mengatakan negara itu membuka fase baru dalam perang. Dia juga menegaskan pusat gravitasi bergeser ke utara melalui pengalihan sumber daya dan pasukan.
Banding Ditolak, Hukuman Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Diperberat Jadi 12 Tahun Denda Rp44 Miliar
Seperti diketahui, setelah ledakan pager, serangan walkie talkie menghantam Lebanon menewaskan 20 orang. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 450 orang terluka.
Tepat saat kerumunan orang berkumpul untuk melayat beberapa orang yang tewas dalam gelombang serangan bom pager pada Selasa (17/9/2024), ledakan terbaru memicu kekacauan di Dahiya, benteng Hizbullah di Beirut selatan.
Sebuah video merekam ledakan itu, memperlihatkan seorang pria tergeletak di tanah dan orang-orang panik, beberapa berteriak, berlarian.
Semua ini terjadi beberapa saat sebelum pemakaman dimulai untuk seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dan tiga anggota Hezbollah yang tewas pada hari sebelumnya.
Di daerah sekitarnya terjadi kekacauan saat suara ledakan bergema di jalan-jalan. Teriakan berhenti. Mereka yang berkumpul saling memandang, beberapa tidak percaya. Saat laporan menyebar bahwa ini adalah bagian dari gelombang kedua ledakan yang kini menargetkan walkie-talkie, tidak ada peralatan elektronik yang dianggap aman.