Rudal Houthi untuk Pertama Kalinya Hantam Israel, Picu Sirene Serangan Udara
YERUSALEM – Rudal yang diluncurkan kelompok Houthi di Yaman menghantam Israel tengah untuk pertama kalinya pada Minggu, (15/9/2024). Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam serangan ini akan dibayar mahal oleh Houthi.
Juru Bicara Houthi, Yahya Sarea mengatakan kelompok itu menyerang dengan rudal balistik hipersonik baru yang menempuh jarak 2.040 km hanya dalam 11 1/2 menit. Setelah awalnya mengatakan rudal itu jatuh di area terbuka, militer Israel kemudian mengatakan rudal itu mungkin pecah di udara, dan beberapa bagian pencegat telah mendarat di ladang dan dekat stasiun kereta api. Tidak ada yang dilaporkan terluka.
Sirene serangan udara telah berbunyi di Tel Aviv dan di seluruh Israel tengah beberapa saat sebelum serangan terjadi sekira pukul 06.35 waktu setempat, membuat penduduk berlarian mencari tempat berlindung. Suara ledakan keras terdengar. Reuters melihat asap mengepul di lapangan terbuka di Israel tengah.
Dalam rapat kabinet mingguan, Netanyahu mengatakan bahwa Houthi seharusnya tahu bahwa Israel akan meminta "harga yang mahal" atas serangan terhadap Israel.
"Siapa pun yang perlu diingatkan tentang hal itu diundang untuk mengunjungi pelabuhan Hodeida," kata Netanyahu, merujuk pada serangan udara balasan Israel terhadap Yaman pada Juli atas pesawat nirawak Houthi yang menghantam Tel Aviv.
Kelompok Houthi telah berulang kali menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke Israel dalam apa yang mereka sebut sebagai solidaritas dengan Palestina, sejak perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober.
Pesawat nirawak yang menghantam Tel Aviv untuk pertama kalinya pada Juli menewaskan seorang pria dan melukai empat orang. Serangan udara Israel sebagai tanggapan terhadap target militer Houthi di dekat pelabuhan Hodeidah menewaskan enam orang dan melukai 80 orang.
Sebelumnya, rudal Houthi belum menembus jauh ke dalam wilayah udara Israel, dengan satu-satunya rudal yang dilaporkan mengenai wilayah Israel jatuh di area terbuka dekat pelabuhan Laut Merah Eilat pada Maret.
Israel harus bersiap menghadapi lebih banyak serangan di masa mendatang "saat kita mendekati peringatan pertama operasi 7 Oktober, termasuk menanggapi agresinya terhadap kota Hodeidah," kata Sarea.
Wakil kepala kantor media Houthi, Nasruddin Amer, mengatakan dalam sebuah posting di X pada Minggu bahwa rudal tersebut telah mencapai Israel setelah "20 rudal gagal mencegatnya", yang digambarkannya sebagai "awal". Militer Israel juga mengatakan bahwa 40 proyektil ditembakkan ke Israel dari Lebanon pada Minggu dan berhasil dicegat atau mendarat di area terbuka.