Hamas Bantah Laporan Media AS Ajukan Syarat Baru untuk Gencatan Senjata di Gaza
GAZA, iNews.id - Hamas membantah laporan media Amerika Serikat (AS) soal gencatan senjata di Jalur Gaza. Mengutip sumber pejabat AS, surat kabar itu melaporkan, Hamas mengajukan syarat baru kepada negara-negara mediator yang membuat kesepakatan gencatan senjata belum bisa dicapai.
Juru Bicara Hamas Basem Naim mengatakan, pejabat AS yang memberikan informasi itu telah meracuni proses negosiasi dengan pengakuan sepihaknya.
"Hamas tidak mengajukan syarat baru apa pun kepada mediator, baik terkait masalah tahanan maupun lainnya," kata Naim, dikutip dari Al Jazeera, Senin (9/9/2024).
Dia menegaskan kembali komitmen Hamas terhadap proposal yang nyaris disepakati pada 2 Juli lalu. Poin-poin pada kesepakatan itu didasarkan pada proposal Presiden Joe Biden dan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2735.
"Kami siap untuk segera merundingkan langkah-langkah implementasi untuk kesepakatan tersebut," ujarnya.
Seorang Ibu Dihipnotis Saat Belanja Kebutuhan Nataru di Pasar Depok, Emas Ratusan Juta Raib
Hamas sebelumnya menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin melanjutkan perang dengan menghindari poin kesepakatan pada 2 Juli. Netanyahu mengajukan syarat baru yang ditolak mentah-mentah oleh Hamas yakni mempertahankan pasukan Zionis di Koridor Philadelphi, garis perbatasan yang membentang 14 km, memisahkan antara Gaza dan Mesir.
Netanyahu bersikeras mengendalikan perbatasan Gaza dengan Mesir yang berarti kantong wilayah tersebut dalam kondisi diblokade penuh Israel. Sebelum Israel menduduki perbatasan Rafah, pintu perbatasan Mesir dan Gaza, sebagian besar bantuan kemanusiaan masuk melalui penyeberangan tersebut. Itu pun jumlahnya masih jauh dari kebutuhan.
Tak terbayangkan jika Israel memegang kendali penuh atas perbatasan dengan Mesir, warga Gaza akan semakin menderita.