Imane Khelif Resmi Ajukan Gugatan Hukum Atas Pelecehan di Media Sosial

Imane Khelif Resmi Ajukan Gugatan Hukum Atas Pelecehan di Media Sosial

Berita Utama | sindonews | Minggu, 11 Agustus 2024 - 10:45
share

Imane Khelif resmi mengajukan gugatan hukum atas pelecehan yang terjadi di media sosial setelah dirinya memenangkan medali emas cabang olahraga (cabor) tinju putri Olimpiade Paris 2024 . Menurut laporan pengacaranya Nabil Boudi, gugatan hukum itu resmi diajukan kepada jaksa penuntut di Paris, dengan menyatakan pelecehan daring yang parah.

"Petinju Imane Khelif telah memutuskan untuk memulai pertarungan baru, pertarungan untuk keadilan, martabat, dan kehormatan," demikian pernyataan Boudi dikutip dari Mirror, Minggu (11/8/2024).

Boudi menguraikan tujuan kliennya dengan gugatan tersebut. "Penyelidikan akan menentukan siapa yang berada di balik kampanye misoginis, rasis, dan seksis ini, tetapi juga harus memperhatikan mereka yang mendukung hukuman mati tanpa pengadilan daring."

Sekadar informasi, Khelif baru saja mengalungkan medali emas di cabor tinju usai meraih kemenangan meyakinkan melalui keputusan mutlak atas Yang Liu di final kelas welter putri, Jumat (9/8/2024). Tapi perjalanannya di Olimpiade Paris 2024 terbilang sangat berliku.

Ini disebabkan lantaran petinju Aljazair menghadapi reaksi keras setelah gagal dalam tes gender di Kejuaraan Dunia Wanita 2023. Kritik meningkat terhadap Khelif setelah kemenangannya yang kontroversial atas petinju Italia Angela Carini, yang mengakhiri pertarungan mereka hanya dalam waktu 46 detik.

Carini menyatakan kepada wartawan saat itu bahwa pukulan dari petinju Aljazair itu termasuk yang terkeras yang pernah ia hadapi. Dunia olahraga telah meledak dengan kontroversi saat ratusan orang menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas partisipasi petinju Khelif di Olimpiade Paris 2024, dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Elon Musk, JK Rowling, dan Donald Trump memimpin serangan terhadapnya untuk berkompetisi di kategori wanita.

Foto: RNZ

Setelah kemenangannya atas Carini dan di tengah badai kritik dan ancaman, Khelif membela dirinya sendiri, dengan menyatakan bahwa perhatian negatif seperti itu merusak martabat manusia. Dia menyerukan perlakuan yang lebih hormat terhadap atlet.

"Saya mengirim pesan kepada semua orang di dunia untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip Olimpiade dan Piagam Olimpiade, untuk menahan diri dari menindas semua atlet, karena ini memiliki dampak, dampak yang sangat besar. Itu dapat menghancurkan orang, itu dapat membunuh pikiran, jiwa, dan akal budi orang. Itu dapat memecah belah orang. Dan karena itu, saya meminta mereka untuk menahan diri dari menindas," tegas Khelif.

Sejalan dengan seruan Khelif untuk menghormati martabat manusia, Boudi mengutuk pelecehan yang tidak adil yang dihadapi kliennya di Paris. Dia bahkan mencapnya sebagai noda terbesar pada Olimpiade ini.

Topik Menarik