Uang Beasiswa Telat Cair, Mahasiswa RI di Eropa Kesulitan Biaya
JAKARTA - Pencairan uang beasiswa mahasiswa Indonesia mengalami keterlambatan. Hal ini membuat sejumlah penerima beasiswa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) mengalami masalah finansial di Eropa.
Kemendikbud-Ristek mengeklaim keterlambatan uang beasiswa karena terhapusnya data peserta beasiswa pada peretasan Pusat Data Nasional (PDN). Namun, para penerima beasiswa menyebut keterlambatan pencairan uang beasiswa sudah sering terjadi sebelumnya.
Salah satu mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh beasiswa pendidikan di Eropa, Ariyo Dharma Pahla Irhamna sedang dilanda kebingungan. Peneliti bidang ekonomi itu tengah menempuh tahun kedua program doktoral alias strata tiga di School of Global Development di Universitas East Anglia di Norwich, Inggris.
Ariyo juga merupakan penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Tinggal di benua Eropa beserta istri dan kedua anaknya, Ariyo mengaku bergantung kepada dana beasiswa BPI untuk menunjang hidupnya dan keluarganya supaya dia bisa fokus terhadap studinya.
Sejak awal pengalaman saya di BPI memang selalu telat. Telatnya itu tidak sehari-dua hari. Bahkan berminggu-minggu. Rata-rata mungkin paling cepat itu dua minggu, ujar Ariyo dilansir dari BBC, Minggu (11/8/2024).
Seperti peserta BPI lainnya, Ariyo menerima dana hidup bulanan yang cair setiap tiga bulan sekali. Menurut Ariyo, sistem ini secara teori sebetulnya cukup baik sebab mahasiswa penerima beasiswa tidak perlu mengajukan setiap bulan.