Bahlil Sebut Negosiasi Penambahan Saham Freeport Sudah 98 Persen
JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini pemerintah terus melakukan komunikasi dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) terkait penambahan kepemilikan saham sebesar 10 persen. Tahap negosiasi yang dilakukan antara kedua belah pihak sudah mencapai 98 persen.
Adapun, tiga poin utama negosisasi yang menjadi pembahasan antara pemerintah dan PTFI yakni penambahan porsi kepemilikan saham, pembangunan smelter di Papua, hingga melibatkan pengusaha daerah di Papua.
"Kami sudah melakukan negosiasi, 98 persen sudah disepakati beberapa poin, salah satunya penambahan saham 10 persen, membangun smelter di Papua, dan melibatkan pengusaha daerah di Papua," ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (7/6/2024).
Bahlil menambahkan, dengan penambahan porsi kepemilikan saham Pemerintah di Freeport Indonesia menjadi 61 persen itu akan memudahkan dalam melakukan eksplorasi. Sebab, pada tahun 2035 diperkirakan akan menjadi puncak masa produksi PTFI. Setelah tahun itu maka kapasitas produksi akan menurun.
Sehingga, masih diperlukan eksplorasi untuk menjaga produktivitas PTFI setelah tahun 2035 tersebut. Sedangkan masa eksplorasi sendiri membutuhkan waktu sedikitnya 10 sampai 15 tahun.
"Jadi kalau tidak segera diantisipasi sekarang, maka setelah tahun 2035 potensinya tidak ada produksi, siapa yang mau tanggung jawab," ucap Bahlil.
"Kalau sekarang sudah 51 persen potensinya sudah tambah 10 persen, menjadi 61 persen milik negara, yang sahamnya dimiliki oleh BUMN dan BUMD," tuturnya.