Kisah Akhir Hayat Soe Hok Gie yang Meninggal di Gunung Semeru

Kisah Akhir Hayat Soe Hok Gie yang Meninggal di Gunung Semeru

Berita Utama | okezone | Selasa, 19 Maret 2024 - 08:22
share

JAKARTA - Mengulik kisah akhir hayat Soe Hok Gie yang meninggal di Gunung Semeru. Dia lahir di Kebon Jeruk, Jakarta, 17 Desember 1942 yang dibesarkan di rumah kedl bersama orangtuanya.

Adapun Soe Hok Gie merupakan aktivis keturunan Indonesia-Tionghoa yang menentang keras kediktatoran Presiden Soeharto dan Soekarno.

Berikut kisah akhir hayat Soe Hok Gie yang meninggal di Gunung Semeru:

Soe pandai membaca sejak dini. Ketika masih di bangku pendidikan dasar, Soe mulai membaca karya sastra serius, termasuk karya Pramoedya Ananta Toer. Tulisan Sutan Sjahrir yang berjudul Renungan Indonesia menarik perhatiannya dan mendorong ketertarikannya pada Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang dibentuk Sjahrir.

Bulan September 1961 Soe diterima di Fakultas Sastra Jurusan Sejarah. Masuknya Soe ke universitas dan partisipasinya dalam komunitas intelektual menambah dimensi baru bagi kesadaran politiknya.

Maret 1963, Soe masuk dalam kepemimpinan pusat LPKB (Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa) yang kemudian berganti nama menjadi Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa.

Selama dua tahun berikutnya, Soe aktif di seksi perencanaan dan penelitian lembaga ini. Ia pun ditunjuk sebagai anggota redaksi Celora Minggu, sebuah terbitan mingguan yang diterbitkan yayasan swasta untuk mendukung LPKB.

Organisasi ini mengantar Soe bertemu Soekarno, 22 Februari 1963. Pertemuan yang begitu memuakkan dan menambah kebencian dalam dirinya. September 1964 Soe meraih gelar sarjana muda dengan skripsi berjudul Di Bawah Lentera Merah, Riwayat Sarekrzt Islam 1917-1920.

Topik Menarik