5 Alasan Otoritas Palestina Tidak Akan Bisa Menggantikan Hamas dalam Memimpin Gaza

5 Alasan Otoritas Palestina Tidak Akan Bisa Menggantikan Hamas dalam Memimpin Gaza

Berita Utama | sindonews | Selasa, 28 November 2023 - 22:59
share

Tujuan Israel melakukan pemboman dan serangan darat saat ini di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan mendadak Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan adalah untuk membasmi kelompok bersenjata tersebut.

Jika Israel berhasil, kembalinya Otoritas Palestina (PA) ke daerah kantong yang terkepung disebut-sebut sebagai suatu kemungkinan. Tapi apakah itu akan kembali? Dan bisakah? Jawabannya tidak!

Berikut adalah 5 alasan PA tidak akan memimpin Gaza dan Hamas akan tetap berkuasa di Gaza.

1. Hamas Tetap Bertahan dan Kuat dalam 5 Kali Serangan Gaza

5 Alasan Otoritas Palestina Tidak Akan Bisa Menggantikan Hamas dalam Memimpin Gaza

Foto/Reuters

Di bawah Hamas, Jalur Gaza telah dikepung, dimiskinkan oleh Israel dan diserang sebanyak lima kali dalam 17 tahun terakhir.

Dalam serangan terbaru ini, masa depan politik Palestina terlihat sangat berbahaya.

Israel mengatakan pihaknya bertujuan untuk menghancurkan Hamas sepenuhnya dan itulah sebabnya mereka melancarkan serangan habis-habisan di Jalur Gaza pada 7 Oktober.

2. Hamas Bukan Hanya Membela Gaza, tetapi Palestina

5 Alasan Otoritas Palestina Tidak Akan Bisa Menggantikan Hamas dalam Memimpin Gaza

Foto/Reuters

Penyerangan Israel, kekerasan pemukim dan perluasan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki adalah beberapa alasan Hamas melancarkan serangannya pada 7 Oktober, kata Izzat al-Rasheq, anggota Biro Politik Hamas.

Kami memperingatkan Israel dan komunitas internasional bahwa tekanan tanpa henti ini akan mengakibatkan ledakan, namun mereka tidak mendengarkan, kata al-Rasheq kepada Al Jazeera, menambahkan bahwa serangan terhadap Masjid Al-Aqsa, ribuan warga Palestina yang ditahan secara tidak adil, dan blokade di Gaza juga berperan.

3. PA Dianggap Berkolusi dengan Israel dan AS

5 Alasan Otoritas Palestina Tidak Akan Bisa Menggantikan Hamas dalam Memimpin Gaza

Foto/Reuters

Pemerintahan PA di Tepi Barat dipandang oleh banyak warga Palestina sebagai kolusi dengan Israel.

"Yang paling membuat frustrasi adalah Abbas, yang dianggap lemah karena tidak mampu memajukan proses perdamaian selama hampir dua dekade berkuasa," kata Rafe Jabari, analis politik Timur Tengah, dilansir Al Jazeera.

Dia juga dipandang tidak cukup melakukan advokasi terhadap praktik-praktik Israel mulai dari perluasan pemukiman hingga pelecehan terhadap warga Palestina.

Namun, Amerika masih meningkatkan dorongannya untuk mengembalikan PA di Gaza, dan ada banyak alasan yang dimiliki pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menerapkan strategi ini.

Pertama adalah memberi waktu bagi Israel untuk menyelesaikan operasi militernya dengan mengalihkan perhatian komunitas internasional. Mereka ingin mengizinkan sekutunya untuk membalas serangan Hamas pada 7 Oktober sambil membujuk mereka untuk memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Gedung Putih juga ingin menjaga sekutu regionalnya tetap berada di pihak mereka, terutama ketika negara-negara Arab berjuang dengan warganya yang tidak merasa bahwa mereka telah berbuat cukup untuk mengakhiri serangan Israel," kata Aboud Hamayel, dosen di Universitas Birzeit di Tepi Barat, Palestina. Namun, ia menyimpulkan, pengambilalihan PA hanya akan terjadi jika Hamas kalah, dan hasil ini masih terlalu dini untuk diprediksi.

4. PA Tidak Melindungi Rakyat Palestina

5 Alasan Otoritas Palestina Tidak Akan Bisa Menggantikan Hamas dalam Memimpin Gaza

Foto/Reuters

Praktik keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki juga dikritik karena tindakannya yang keras, namun Jamal Nazzal, juru bicara Fatah dan anggota badan parlemennya, Dewan Revolusi, mengatakan, Otoritas Palestina perlu memulihkan ketertiban dan melindungi hukum.

Pergerakan pasukan keamanan Palestina atau pejabat atau individu normal terkadang memerlukan koordinasi keamanan dengan kekuatan pendudukan, katanya, seraya menambahkan bahwa segala sesuatu yang dikelola Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki harus dikoordinasikan dengan Israel.

5. Fatah Terlalu Lemah

5 Alasan Otoritas Palestina Tidak Akan Bisa Menggantikan Hamas dalam Memimpin Gaza

Foto/Reuters

Dengan beragamnya dukungan terhadap PA di kalangan warga Palestina, apa kemungkinan PA akan kembali memerintah Gaza?

Nazzal menunjukkan bahwa, meskipun Hamas berkuasa, Otoritas Palestina sudah menjalankan beberapa elemen kehidupan di Gaza, seperti kementerian kesehatan dan pendidikan serta sistem perbankan.

Sementara itu, gerakan Fatah, tambahnya, menentang masa depan di mana Hamas akan disingkirkan. Kami tidak setuju dengan tujuan militer Israel di Gaza, dan kami juga tidak dapat memprediksi apa akibat dari serangan mengerikan yang dilakukan Israel ini. diluncurkan terhadap rakyat kami, kata Nazzal.

Namun yang diketahui Fatah adalah bahwa rakyat Palestina harus memutuskan siapa yang memerintah mereka melalui pemilihan legislatif yang menjamin jalan bagi solusi dua negara, tambahnya.

Satu-satunya hal yang belum pernah dicoba oleh siapa pun adalah agar warga Palestina bisa hidup bebas di negara mereka sendiri, kata Nazzal. Sampai hal itu terjadi, kita akan terus berpindah dari satu siklus kekerasan ke siklus berikutnya.

Topik Menarik