Terungkap, Hamas Gunakan Drone Murah untuk Kelabui Menara Pengawas Israel
TEL AVIV - Balon mata-mata yang seharusnya memberi peringatan tentang kemungkinan serangan Hamas pada 7 Oktober tidak dapat difungsikan karena kurangnya pemeliharaan dan peningkatan, seperti yang diakui pada malam sebelumnya.
Sumber-sumber keamanan dan industri Israel mengungkapkan kepada Mail pada Minggu (12/10/2023) bahwa dari tujuh 'aerostat' yang membawa teknologi di perbatasan Gaza, hanya empat yang dapat dioperasikan. Kondisi ini meninggalkan celah berbahaya dalam pertahanan intelijen Israel.
Balon Skystar berwarna putih yang mengandung helium, sebelumnya merupakan bagian integral dari operasi keamanan Israel di Gaza. Balon ini dilengkapi dengan kamera, sensor, dan perangkat mata-mata.
Namun sumber-sumber keamanan dan industri mengatakan beberapa di antaranya tidak lagi berfungsi pada saat serangan Hamas. Sumber tersebut menuduh pemerintah Israel mengabaikan balon-balon tersebut, yang beberapa di antaranya masih beroperasi dengan sinyal analog.
The Mail on Sunday melaporkan bahwa saat serangan terjadi, hanya dua dari 32 brigade Angkatan Darat Israel, yaitu Pasukan Pertahanan Israel, yang berada di dekat perbatasan Gaza. Ada dugaan bahwa fokus utama menjaga pemukiman Tepi Barat telah menjadi prioritas dalam beberapa bulan terakhir.
Terutama pada akhir pekan hari raya keagamaan yang jatuh satu hari setelah Yom Kippur, Hari Pendamaian. Sumber keamanan juga mengonfirmasi bahwa Hamas mampu menonaktifkan menara pengawas menggunakan drone murah untuk menjatuhkan bahan peledak, sebuah taktik yang kemungkinan dipelajari dari perang di Ukraina.
Mereka menyatakan bahwa aerostat telah lama menjadi bagian penting dari sistem peringatan dini Israel, dan jika berfungsi dengan baik, hasilnya mungkin akan berbeda. Mereka berpendapat bahwa kerusakan yang terjadi disebabkan oleh kurangnya investasi dari pemerintah.
Sementara itu, aerostat yang tidak berfungsi, diproduksi oleh RT Aerostats yang berbasis di Israel dan juga beroperasi di Amerika Serikat (AS), terus terbang melintasi perbatasan Gaza dengan peralatan teknologi di dalamnya yang telah berhenti berfungsi.
3 Tim Liga 1 Bersaing Ketat Rebut Tiket ke Kompetisi Asia, Dewa United Paling Diunggulkan!
Biasanya, aerostat akan dioperasikan tim terdiri dari dua atau tiga orang di lapangan. Namun diketahui bahwa balon yang rusak tersebut masih beroperasi dengan sinyal analog dan belum ditingkatkan.