Perbankan Berperan Penting dalam Pembiayaan Berkelanjutan

Perbankan Berperan Penting dalam Pembiayaan Berkelanjutan

Berita Utama | IDX Channel | Rabu, 8 November 2023 - 00:06
share

IDXChannel - Perbankan memiliki peran sentral dalam pembiayaan berkelanjutan atau sustainable finance. Hal itu merupakan pendekatan keuangan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Peneliti Ekonomi Lingkungan dan Pendiri Think Policy, Andhyta Firselly Utami, menggarisbawahi pentingnya memasukkan aspek sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan keuangan. "Pembiayaan berkelanjutan adalah tentang memahami bahwa ekonomi, sosial, dan lingkungan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan," kata Andhyta yang kerap dipanggil Afu dalam acara diskusi di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Menurut Afu, perbankan tidak hanya sebagai penyedia dana, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam mendorong praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Perbankan memiliki peran dalam mendukung proyek-proyek yang berfokus pada energi terbarukan, efisiensi energi, dan tata kelola perusahaan yang baik.

"Peran perbankan dalam pembiayaan berkelanjutan adalah menciptakan perubahan positif yang bersifat menyeluruh dalam ekonomi," katanya.

Saat ini, Indonesia sedang bergerak menuju pembiayaan berkelanjutan dengan berbagai inisiatif dari pemerintah dan perusahaan swasta. Beberapa bank telah mengadopsi praktik keuangan berkelanjutan, termasuk penerbitan green bonds untuk mendukung proyek-proyek berkelanjutan.

Namun, terdapat tantangan dalam mengintegrasikan pembiayaan berkelanjutan dalam skala yang lebih besar. Salah satu contohnya, yaitu PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1984.

Saat ini, HSBC telah melayani nasabah melalui lebih dari 80 cabang yang tersebar di 28 kota di Indonesia. HSBC percaya integrasi antara lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) dalam proses pembuatan keputusan finansial membuka peluang positif untuk mendorong perubahan dunia ke arah lebih baik.

Perusahaan memiliki visi untuk mencapai Net Zero Emission pada praktik operasional dan rantai pasokannya di 2030 dan pada portofolionya di 2050.

Menurut Afu, salah satu tantangan terbesar dalam transisi menuju nol karbon adalah pendanaan. Biaya yang diperlukan untuk melakukan proses transisi tersebut sangat besar, dan selama ini masih dianggap terpisah atau eksternalitas dari proses produksi dan konsumsi.

Sebagai contoh ilustrasi, untuk di negara berkembang Asia, ADB memperkirakan investasi tahunan sebesar USD1,7 triliun dibutuhkan untuk infrastruktur transmisi tersebut hingga tahun 2030.

Pengeluaran ini harus dibiayai sedemikian rupa sehingga pendanaan dari hal-hal lain seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan tidak akan teralihkan dan masyarakat tidak merasakan dampaknya.

Inilah alasan mengapa sektor jasa keuangan memainkan peran penting dan bank-bank dapat mendukung transisi ini dengan pembiayaan.

Untuk pasar seperti di Asia, di mana lebih dari 50% energinya menggunakan bahan baku batu bara, penting untuk memastikan bahwa transisi tersebut adil dan inklusif, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan sosial dari transisi yang akan disesuaikan dengan realitas lokal dan kebutuhan pembangunan.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pembiayaan berkelanjutan di Asia Tenggara. Dengan komitmen bersama, kita dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan keberlanjutan sosial dan lingkungan.

"Pembiayaan berkelanjutan adalah tentang memberdayakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka," jelas Afu.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang pembiayaan berkelanjutan dan peran perbankan, bersama dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan mempromosikan kesejahteraan sosial.

Dengan komitmen terhadap transisi nir-emisi, Indonesia bisa menjadi contoh positif dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.

(FRI)

Topik Menarik