Murka Anggotanya Tewas, Ini Sosok Panglima Jilah Pemimpin Pasukan Merah Dayak yang Terkenal Sakti
Panglima Jilah mengutuk dan mengecam keras pelaku penembakan tersebut. Dari video yang beredar, terlihat detik-detik korban tertembak hingga tewas di bagian dada hingga tembus ke belakang. Identitas korban yakni Gijik (35), petani Desa Bangkal. Korban lainnya yakni tertembak di perut Taufik Nurahman alias Upik
Panglima Jilah adalah tokoh masyarakat Suku Dayak pemimpin Pasukan Merah. Panglima Jilah lahir dengan nama Agustinus Jilah. Panglima Jilah lahir pada 19 Agustus 1980 di Desa Sambora, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Dilansir beragam sumber, Panglima Jilah merupakan pemimpin besar pasukan merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR). Panglima Jilah dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap adat terutama budaya dan permasalahan yang sedang terjadi di Kalimantan.
Sewaktu kecil, Panglima Jilah menjalani kehidupan yang kurang beruntung. Penampilannya sewaktu ia kecil terlihat tidak sehat dengan memiliki perut buncit dan lidah yang selalu terjulur keluar.
Tidak hanya itu saja tetapi Panglima Jilah juga menderita kegagapan saat kecil. Sehingga komunikasi yang ia lakukan sangat terbatas. Namun, setelah ia beranjak dewasa Panglima Jilah menjadi terkenal dimana-mana karena narasi pidatonya.
Kemudian, Panglima Jilah sangat disegani dan dikagumi di Kalimantan karena ia merupakan cucu dari seorang panglima yang terpandang pada zaman kerjaan.
Meski masa kecilnya kurang beruntung dan memiliki segala keterbatasan namun ia memiliki semangat juang yang besar untuk membela hak-hak masyarakat Suku Dayak di tanah nenek moyangnya. Panglima Jilah berhasil menyatukan Suku Dayak di seluruh Kalimantan dengan bermodalkan tekad dan juga kemauan yang tinggi.
Panglima Jilah sebagai seorang pemimpin pasukan merah ia merupakan orang yang paling terdepan dalam memperjuangkan keadilan dan bertanggung jawab penuh atas adat budaya Dayak. Bersama pasukan merah ia terus menghidupkan tradisi dan adat istiadat yang mulai tergeser perubahan zaman.
Pasukan merah saat ini sudah mencapai 48.000 orang yang tersebar di Kalimantan. Untuk bergabung menjadi pasukan merah tidaklah mudah karena ada beberapa persyaratan, seperti umur, kesiapan, dan kesanggupan. Selain itu, calon pasukan merah juga memiliki pantangan yang harus ditepati. Apabila salah satu pantangannya ada yang dilanggar maka akan dikeluarkan dari pasukan merah.









