7 Festival Jepang Paling Gila di Luar Nalar, Nomor 3 Mengarak Patung Penis Raksasa Keliling Kota
JEPANG selalu mempunyai sisi menarik untuk dikulik, salah satunya festival. Jepang memiliki beragam festival yang unik dan mengejutkan. Beberapa festival di Jepang bahkan terdengar aneh, namun berhasil menarik perhatian wisatawan.
Berikut Okezone rangkumkan 7 festival paling gila dan di luar nalar yang hanya ada di Jepang;
1. Nakizumo
Festival Nakizumo adalah salah satu tradisi unik di Jepang, yang diadakan untuk membawa keberuntungan dan kesehatan pada bayi.
Orangtua di Jepang mengamalkan tradisi \'naku ko wa sodatsu\' yang artinya \'bayi yang menangis tumbuh dengan cepat\'. Festival bayi menangis ini telah berlangsung selama 400 tahun.
Nakizumo (Foto: Japan Travel)
Dalam festival ini, orangtua menyaksikan bayi-bayi menangis dalam pelukan sumo, karena dalam kepercayaan Jepang, bayi menangis adalah tanda pertumbuhan yang baik dan perlindungan dari penyakit.
2. Otaue Matsuri
Otaue Matsuri adalah festival menakjubkan di Pulau Omishima, Prefektur Ehime, Jepang. Festival ini adalah perayaan penting memperingati musim tanam padi, yang diadakan pada awal Mei dan September setiap tahun.
Festival ini diadakan di Kuil Oyamazumi, tempat yang dianggap suci dalam agama Shinto. Ritual utama dalam perayaan ini adalah \'Outae Shinji\', yang merupakan upacara penanaman padi.
Para peserta, termasuk pendeta kuil dan pendeta, berkumpul di sawah yang ada di sekitar kuil. Tujuannya adalah untuk memohon kesuburan tanah dan keberhasilan panen yang melimpah.
Kanamara Matsuri (Foto: Tofugu)
3. Kanamara Matsuri (festival kesuburan)
Kanamara Matsuri adalah festival yang sangat unik dan berani yang diadakan di kawasan Kawasaki, Jepang.
Kanamara Matsuri diadakan untuk merayakan kesuburan dan meminta perlindungan dari penyakit kelamin. Festival ini biasanya diadakan pada awal bulan April di Kuil Kanayama, Kota Kawasaki.
Sorotan utama dari festival ini adalah patung penis raksasa yang diarak di sekitar kota. Patung penis ini disebut \'O-mikoshi\' yang merupakan lambang utama festival.
Meskipun terdengar aneh, tetapi festival ini menarik ribuan pengunjung setiap tahun, termasuk wisatawan dari seluruh dunia.
4. Hokkai Heso Matsuri (Festival Pusar)
Hokka Heso Matsuri, sebuah festival yang sangat unik dan aneh yang sudah ada sejak 1976. Festival ini bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dan merayakan kebahagiaan.
Festival ini memiliki acara utama yang diadakan di Kuil Hokushin, yang juga dikenal sebagai Belly Button. Kuil ini dipercaya memiliki kekuatan untuk membawa keberuntungan dalam kelahiran, cinta dan kebahagian.
Saat perayaan Hokkai Heso Matsuri, orang-orang akan berkumpul di Kuil Hokushin, Kota Furano, Hokkaido, Jepang. Selama dua hari, lebih dari 4.000 orang berpartisipasi dalam kompetisi tari pusar Hokkai yang menjadi agenda utama festival.
Akutai Matsuri (Foto:
5. Akutai Matsuri (festival kutukan)
Akutai Matsuri merupakan salah satu festival aneh dan unik yang hanya dapat ditemukan di Jepang.
Dalam bahasa Inggris, \'Akutai\' diartikan sebagai bahasa kasar atau kotor, sementara \'Matsuri\' dalam bahasa Jepang diartikan sebagai festival.
Festival yang berlangsung di Kuil Saihoji, Ashikaga ini sungguh mengejutkan, karena perayaan ini menggunakan bahasa kasar atau kotor. Meski demikian, festival kutukan ini menjadi salah satu impian banyak orang.
Festival Akutai ini dimulai pada pukul 13.30, saat 13 pendeta dari Kuil Atago berpakaian putih seperti \'Tungu\' (makhluk legendaris berhidung besar) mulai mendaki Gunung Atago setinggi 306 meter. Sedangkan para peserta yang mengikuti mereka bebas melontarkan hinaan.
6. Hadaka Matsuri (festival berpakaian minim)
Hadaka Matsuri juga dikenal sebagai \'festival tanpa busana\', merupakan salah satu festival paling ikonik yang melibatkan ribuan pria berkumpul di suatu tempat sambil bertelanjang dada dan menari-nari.
Penari Hadaka Matsuri dipilih oleh pemuka Shinto. Festival terbesarnya terjadi di Kuil Saijadi yang melibatkan 9.000-an orang. Festival ini diadakan untuk mendoakan hasil panen yang melimpah di musim panen yang akan datang.
Ketika belum diciptakannya mesin-mesin pertanian, orang Jepang zaman dulu hanya mengandalkan tenaga manusia untuk bercocok tanam.
(Foto: Japan Times)
7. Festival Warai
Festival Warai adalah festival unik yang dianggap sebagai warisan budaya prefektur, di mana orang-orang berkumpul untuk tertawa bersama. Acara ini bertujuan untuk membawa sukacita, kebahagiaan, dan semangat kepada semua peserta.
Festival Warai diadakan setiap tahun di Kuil Distrik Hidaka, Wakayama. Festival ini berlangsung pada hari Minggu kedua bulan Oktober, mulai pukul 11.00 hingga 17.00.
Festival ini berawal dari legenda Dewi Niutsuhime no Kimoto yang diceritakan dalam cerita rakyat. Dewi ini diolok-olok oleh dewa lainnya karena terlambat datang dalam pertemuan para dewa. Hal ini membuatnya sedih dan kemudian mengunci diri di Kuil Niu.
Akhirnya, penduduk desa berkumpul di luar kuil untuk menghiburnya dengan tawa, yang diyakini membawa kebahagian bagi dewi dan penduduk desa.







