Polemik Jepang Buang Air Radioaktif ke Laut, Rusia Akan Tambah Kuota Ekspor Ikan ke China

Polemik Jepang Buang Air Radioaktif ke Laut, Rusia Akan Tambah Kuota Ekspor Ikan ke China

Berita Utama | BuddyKu | Sabtu, 26 Agustus 2023 - 12:47
share

MOSKOW, iNews.id - Rusia berencana menambah ekspor produk perikanannya ke China. Tawaran itu akan diajukan setelah China melarang impor makanan laut Jepang akibat pembuangan air radioaktif PLTN Fukushima ke laut lepas.

Rusia merupakan salah satu penyuplai produk perikanan terbesar bagi China, dengan 894 perusahaan Rusia diizinkan untuk mengekspor makanan laut. Badan Agrikultur Rusia sedang berupaya untuk meningkatkan jumlah eksportir.

Pasar China secara umum menjanjikan bagi produk ikan Rusia. Kami berharap untuk meningkatkan jumlah perusahaan dan kapal Rusia yang bersertifikat, volume produk, dan ragamnya, tulis keterangan resmi seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/8/2023).

Untuk memuluskan upaya itu, Rusia berencana melanjutkan dialog dengan China mengenai isu keamanan makanan laut dan menyelesaikan negosiasi mengenai regulasi pasokan produk perikanan laut Rusia.

Sebelumnya, China telah melarang beberapa impor makanan dari Jepang, karena risiko kontaminasi radioaktif.

Sementara itu, Jepang mengatakan kritik dari Rusia dan China tidak didukung oleh bukti ilmiah dan tingkat polusi dalam air tersebut akan berada di bawah batas aman untuk dikonsumsi sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia.

Gelombang protes juga dilakukan nelayan dan warga Fukushima. Nelayan Fukushima menghadapi kemungkinan tidak dapat menjual hasil tangkapan mereka.

Nelayan dan warga mempersiapkan gugatan untuk menuntut agar Tokyo Electric Power Co. (TEPCO) dan pemerintah menghentikan pembuangan air radioaktif yang telah diolah ke dalam laut.

Gugatan ini akan diajukan pada tanggal 8 September di Pengadilan Distrik Fukushima. Sekitar 100 orang akan menjadi penggugat.

Pemerintah lalai menyebabkan bencana meledaknya tiga reaktor di Pembangkit Listrik Nuklir Fukushima dan sekarang dengan pelepasan air ke laut, ujar Hiroyuki Kawai, salah satu pengacara seperti dikutip Asahi Shimbun, Jumat (25/8/2023).

Topik Menarik