Perjalanan Hidup Lo Kheng Hong Warren Buffet Indonesia, Pernah Tinggal di Rumah Petak
IDXChannel - Kisah sukses Lo Kheng Hong alias Pak Lo sapaan akrabnya, rupanya melalui perjalanan panjang. Investor saham yang kerap disebut Warren Buffett asal Indonesia ini pernah mengalami kehidupan yang sulit sebelum berada di titik saat ini.
Bahkan di kalangan pelaku pasar modal, siapa yang tak mengenal Lo Kheng Hong. Jagoan investasi saham yang sudah 31 tahun berinvestasi.
Dia memiliki kemampuan menganalisis dan membaca peluang dalam dunia saham. Karenanya tidak heran ia sering disebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia.
Lo Kheng Hong alias LKH berasal dari keluarga yang kurang mampu. Hal itu membuatnya harus menghabiskan masa kecil di sebuah rumah petak. Dia pun tak bisa langsung melanjutkan ke bangku kuliah setelah tamat SMA.
Dikutip dari berbagai sumber Jumat (25/8/2023), sosok kelahiran 20 Februari 1959 ini ternyata masih berkeinginan untuk melanjutkan perkuliahan. Hal tersebut dibuktikan setelah dirinya berhasil mengumpulkan uang dari hasil kerja kerasnya.
Pak Lo akhirnya bisa menempuh pendidikan tinggi di usia 20 tahun setelah dia memiliki penghasilan dari bekerja sebagai Staf Tata Usaha di Overseas Express Bank (OEB).
Pada masa itu, dia harus mengeluarkan uang Rp50 ribu untuk mendaftar kuliah dan Rp10 ribu untuk bayaran per semesternya.
Meski saat itu memiliki gaji yang pas-pasan, Pak Lo tidak lupa untuk menabung dan mulai mempelajari investasi saham emiten di pasar modal. Seiring berjalannya waktu, dia mengumpulkan uang dan membeli saham-saham di perusahaan terbuka.
Saat berusia 30 tahun, Pak Lo yang baru terjun di dunia investasi saham harus mengalami kerugian. Saham pertama yang dia beli adalah saham milik PT Gajah Surya Multi Finance Tbk pada tahun 1989.
Sayangnya, dia harus menjualnya lebih murah dari harga beli karena nilainya yang turun. Berkat kegagalan yang dialami Lo Kheng Hong Ia berusaha untuk memperdalam ilmu pasar modal dengan mempelajari semua saham-saham dari referensi buku yang Ia baca. Dia pun mempelajari saham-saham emiten yang berpotensi memiliki prospek cerah.
Keinginan yang begitu keras membuat dirinya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di perusahaan tempat ia bekerja yakni OEB. Setidaknya kurang lebih sudah menginjak 10 tahun Ia bekerja disana.
Setelah 10 tahun bekerja di OEB, Pak Lo mengundurkan diri karena tak kunjung mengalami kenaikan gaji. Pada 1990, dia bekerja di Bank Ekonomi dan setahun kemudian diangkat menjadi kepala cabang. Enam tahun kemudian, dia mengundurkan diri dari Bank Ekonomi.
Mundurnya Pak Lo didasari oleh alasan ingin fokus berinvestasi. Investasi sahamnya yang paling menguntungkan berasal dari MBAI, PNLF, dan RIGS. Pak Lo berhasil melihat prospek cerah MBAI (PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk) yang kini menjadi perusahaan ternak ayam terbesar kedua di Indonesia.
Meskipun berkantong tebal, Pak Lo tidak mengubah gaya hidup sederhananya. Dia setia dengan mobil Volvo yang telah lebih dari 10 tahun dia miliki. Dia memilih membelanjakan uangnya untuk berwisata dalam waktu panjang.
Dalam sebuah kesempatan, Lo Kheng Hong pernah menyampaikan bila investor saham itu bisa membuat kita menjadi kaya, sekalipun tertidur. Sebab, ia memiliki perusahaan publik yang harga sahamnya selalu meningkat dan menghasilkan laba besar.
KPK Duga Motor Royal Enfield yang Disita dari Kediaman Ridwan Kamil Bersumber dari Korupsi Bank BJB
Pada 2012 Lo Kheng Hong sudah memiliki aset saham senilai Rp2,5 triliun. Jumlah itu terus meningkat seiring saham dirinya yang alami pergerakan. Bahkan tercatat Lo Kheng Hong memiliki saham seperti MBAI, PNLF, dan RIGS. Tiga saham ini dari banyak saham potensial yang dikoleksi Lo Kheng Hong yang kemudian memberinya banyak keuntungan hingga menjadi triliuner seperti saat ini.
Nah, berikut empat macam tipe orang di dunia menurut Pak Lo, yakni:
Pertama, Orang yang banyak waktu tapi tidak punya uang. Dia adalah pengangguran, hidupnya jadi benalu untuk orang lain.
Kedua, Orang yang banyak uang, tetapi tidak punya waktu. Dia adalah pengusaha dan para eksekutif.
Ketiga, Orang yang tidak punya uang dan tidak punya waktu. Dia adalah karyawan yang gajinya kecil UMR. Setiap hari dia sibuk bekerja, habis bulan gajinya habis. Orang yang tidak punya waktu tidak punya uang ini, jumlahnya paling banyak signifikan.
Keempat, orang yang bukan hanya banyak uang, tetapi juga punya banyak waktu. Dia adalah sleeping investor, dia tidak mempunyai kerjaan.
(SAN)