4 Alasan Dubai Dijuluki Kota Emas, Surganya Wisata Para Sultan
SELAMA lebih dari satu abad, para pedagang telah melakukan perjalanan ke pasar Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) untuk mencari rempah-rempah, mutiara, dan emas. Dengan perdagangan yang begitu energik, Dubai dikenal sebagai \'Kota Emas\'.
Emas merupakan ekspor yang paling menguntungkan negara ini setelah minyak. Melansir Euro News, Dubai telah memanfaatkan posisi geografisnya dengan mendirikan brankas emas, fasilitas pembuatan perhiasan, dan kilang.
1. Seluruh rantai emas
Di Al Etihad Gold, mereka memurnikan dan mengubah emas menjadi batangan yang digunakan untuk investasi. Mereka memasok bank, pedagang emas batangan, dan juga grosir perhiasan.
Salah satu pemilik kilang emas yaitu Al Etihad, Salah Khalaf, mengatakan Ia melihat bahwa emas tetap menjadi pembelian populer dari sudut pandang perhiasan dan investasi. Ia mengajak orang orang untuk berinvestasi dalam bentuk emas.
2. Nilai konstan
Pabrik penyulingan membuat emas batangan dalam berbagai ukuran, seperti komoditas lainnya, harganya dapat berubah. Pada harga pasar saat ini, batangan seberat 10 kg hanya bernilai 450.000 euro. Batangan kemudian dijual ke bank bullion, pedagang dan grosir.

(Foto: Instagram/@amritlal_dhanak_jewellers)
Salah satu grosir terbesar di kota ini didirikan oleh keluarga Abdullah pada tahun 1955. Di Jawhara, mereka melakukan perdagangan khusus untuk emas, perhiasan, dan berlian.
Tauhid Abdullah selaku CEO Jawhara dan Ketua Grup Perhiasan Dubai mengatakan, industri di kota itu memang sedang berkembang.
Setiap saat, terdapat 40 hingga 50 ton yang tersedia di pasar, baik di bagian depan eceran maupun di grosir. Dikarenakan jumlah besar yang kami berikan, harga dari kami menjadi harga paling kompetitif di dunia, ujarnya.
Industri perhiasan dan emas juga diatur dengan baik di Kota Dubai. Lebih dari 700 anggota merupakan bagian dari Dubai Gold and Jewellery Group, yaitu sebuah badan perdagangan nirlaba.
Diperkirakan antara 20 persen hingga 40 persen stok emas dunia melewati Dubai setiap tahun, dan sebagian besar masuk ke Gold Souk. Di kawasan tersebut, 300 toko ditem.
3. Lokasi strategis
Salah satu faktor yang menjadi kesuksesan untuk Dubai adalah lokasi geografis. Bagi Jeffrey Rhodes, pendiri Rhodes Precious Metals Consultancy (RPMC), jantung industri emas di UEA akan selalu berada di pasar emas tradisional Dubai, di sepanjang tepi sungai.
Rhodes menjelaskan bahwa ada berbagai faktor yang berkontribusi pada kesuksesan perdagangan emas yang tetap di sana. Faktor lainnya adalah harga.
"Ini adalah tempat yang paling hemat biaya di dunia untuk membeli perhiasan emas. Pajaknya sangat tinggi. Ini adalah tempat terbaik untuk membeli. Anda mendapatkan nilai terbaik dari uang Anda," tuturnya.

(Foto: Instagram/@dubaigoldsouk)
Dari segi nilai, emas Dubai bebas pajak bagi wisatawan. Itulah mengapa banyak orang untuk berbelanja di Gold Souk dan di Gold and Diamond Park.
4. Investasi menjanjikan
Kiran Pithani mendirikan Cara Jewellery dengan saudaranya pada tahun 2005. Mereka memiliki beberapa toko dan bengkel dengan tempat strategis di Gold and Diamond Park.
Bagi Pithani, emas selalu populer dan menjadi salah satu logam yang terhubung dengan mata uang. Ia yakin orang lebih suka berinvestasi dalam emas, terutama pada masa masa sulit.









