Puluhan Santriwati di Sumbawa Diduga Jadi Korban Pelecehan Oknum Pengasuh Ponpes

Puluhan Santriwati di Sumbawa Diduga Jadi Korban Pelecehan Oknum Pengasuh Ponpes

Berita Utama | BuddyKu | Senin, 5 Juni 2023 - 19:15
share

MATARAM, iNews.id Puluhan santriwati diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum pengasuh pondok pesantren di Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari data Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumbawa, ada 29 korban menjadi korban keberingasan nafsu bejat oknum ponpes tersebut.

Itu informasi awal dari LPA di Sumbawa, ungkap Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Joko Jumadi, Senin (5/6/2023).

Namun, 27 dari 29 korban yang bersedia menjadi saksi dalam kasus tersebut. Joko memastikan 27 korban tersebut telah memberikan keterangan ke hadapan kepolisian.

Memang ada 29 orang korbannya, tetapi yang sudah datang ke penyidik Polres Sumbawa untuk memberikan kesaksian itu baru 27 orang, ucap dia.

Joko menjelaskan, modus pelecehan ini terjadi ketika santriwati mencium tangan oknum dari pihak pondok pesantren. Kondisi itu pun diduga sengaja dimanfaatkan oknum tersebut dengan meraba bagian dada korban.

Jadi, modus-nya hanya meraba bagian dada saja, tidak sampai ke aktivitas yang lain, tetapi itu juga sudah termasuk pelecehan, kata dia.

Joko Jumadi mengatakan, instansinya menaruh atensi terhadap kasus dugaan pelecehan yang muncul di Kabupaten Sumbawa tersebut.

Teman-teman dari LPA (Lembaga Perlindungan Anak) di Sumbawa sudah memberikan pendampingan terhadap para korban. Kami dari sini (Mataram) juga tetap memberikan atensi khusus, kata Joko.

Kapolres Sumbawa, AKBP Heru Muslimin mengatakan, jajarannya masih mendalami kasus dugaan pelecehan terhadap puluhan santriwati salah satu pondok pesantren yang berada di wilayah Labangka.

Terkait kasus itu (pelecehan santriwati), kami masih melakukan pendalaman, katanya.

Dalam proses pendalaman kasus, jelas dia, pihaknya dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumbawa melakukan serangkaian pengumpulan data dan bahan keterangan dengan melakukan permintaan klarifikasi kepada sejumlah pihak yang mengetahui dan terlibat dalam dugaan kasus tersebut.

Terkait siapa saja yang masuk dalam rangkaian permintaan klarifikasi kepolisian, Heru memilih untuk tidak mengungkapkan ke publik.

Yang jelas sudah ada beberapa saksi yang kami periksa, ucapnya.

Topik Menarik