Kisah Hijrah Sakti Sheila On 7, Mantan Gitaris yang Kini Jadi Ustadz
JAKARTA, celebrities.id - Kisah hijrah Sakti Sheila On 7 sempat menjadi sorotan para penggemar. Mantan gitaris Sheila On 7 itu kini dikenal dengan sebutan Ustadz Salman Al Jugjawy.
Sakti Ari Seno atau yang akrab disapa Sakti memulai karier bersama dengan Sheila On 7 pada 1999. Sejak awal debutnya, band ini berhasil mencuri perhatian masyarakat hingga mencapai banyak kesuksesan.
Saat berada di puncak kesuksesan, Sakti memutuskan untuk keluar dari band yang membesarkan namanya dan fokus untuk hijrah dan mendalami ilmu agama Islam. Seperti apa kisah hijrah Sakti?
Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (29/5/2023), celebrities.id, telah merangkum kisah hijrah Sakti Sheila On 7 sebagai berikut.
Kisah Hijrah Sakti Sheila On 7
Awal mula Sakti memutuskan berhijrah saat ibunya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Pada saat itu, Sakti sangat sibuk dengan jadwal manggung bersama Sheila On 7, sehingga membuat dirinya sulit untuk merawat ibunya.
Resmi Menikah muda, Inilah 5 Prestasi yang Sudah Diraih si Pemilik Lemparan Maut Pratama Arhan
Sekitar tahun 2004-2005, saat itu Sakti sedang berada di bandara untuk melanjutkan perjalanan ke Malaysia menghadiri sebuah penghargaan. Sembari menunggu pesawat, Sakti berkunjung ke salah satu toko buku yang ada di bandara.
Tidak sengaja ia menemukan buku berjudul Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah. Sejak saat itu, Sakti menjadi sering membaca buku tentang Islam hingga akhirnya tertarik untuk hijrah.
Untuk memperdalam ilmu Islam, Sakti memutuskan terbang ke Bali untuk bertemu Abah Mahmud Zakariyya. Setelah berbicara banyak dengan Abah Mahmud, Sakti juga diajak untuk iktikaf selama tiga hari di masjid.
Proses hijrah yang dilakukan Sakti membuat dirinya mantap untuk keluar dari band Sheila On 7. Tak hanya itu, Sakti juga mengubah penampilannya dengan menumbuhkan jenggot serta menggunakan sorban.
Sakti pun mengaku jika orangtuanya sempat khawatir jika dirinya ikut aliran yang sesat. Namun Sakti tetap bersabar dan melanjutkan proses hijrahnya.
Setelah berhijrah, Sakti mengganti namanya menjadi Salman Al Jugjawy. Sakti juga mendirikan pondok pesantren Daarush Shalihin di Sleman, Yogyakarta. Dia juga menjalankan beberapa bisnis seperti peternakan kambing, clothing line, usaha kopi dan travel umrah haji.