Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida yang Muncul pada Kamis, 20 April 2023?

Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida yang Muncul pada Kamis, 20 April 2023?

Berita Utama | BuddyKu | Kamis, 13 April 2023 - 15:36
share

JAKARTA, celebrities.id - Apa itu gerhana matahari hibrida yang muncul tanggal 20 April 2023? Fenomena ini tentu banyak dinanti oleh masyarakat khususnya para pencinta fenomena langit.

Menariknya, fenomena gerhana ini bakal terjadi bertepatan dengan akhir Ramadan 1444 H.

Gerhana matahari hibrida yang muncul pada 20 April sendiri merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Penjelasan tentang Gerhana Matahari Hibrida

Mengapa disebut Hibrida? Rupanya hal itu merujuk pada dua persitiwa gerhana yang terjadi pada waktu yang bersamaan, yakni cincin dan total. Namun, bagi pengamat di Jakarta, Celeb Hitz hanya dapat mengamati gerhana sebagian (parsial) saja.

Gerhana matahari hibrida yang muncul tanggal 20 April 2023 sendiri terjadi karena salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan yang hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Totalitas gerhana ini akan terlihat di semenanjung North West Cape dan Pulau Barrow di Australia Barat, Timor Leste bagian timur, serta Pulau Damar dan sebagian provinsi Papua di Indonesia. Sayangnya, gerhana ini tidak tampak di ujung utara pulau Sumatra.

Gerhana matahari hibrida memiliki karakter di mana bagian dari jalurnya di dekat matahari terbit dan terbenam sebagai cincin, yang berarti Indonesia mengalami gerhana matahari total.

Pada 2023 ini diprediksi terjadi empat kali gerhana, yaitu:

  1. Gerhana Matahari Hibrid (GMH) 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,
  2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,
  3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan
  4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.

Gerhana Matahari Hibrid terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan matahari.

Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan.

Topik Menarik