Pebasket Joan Putri Callista Jadi Salah Satu Wisudawan Terbaik SCU Semarang
SEMARANG, iNews.id- Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Universitas Katolik Soegijapranata Semarang akan mewisuda 649 mahasiswa, Sabtu (18/3/2023). Salah satu yang akan diwisuda adalah Joan Putri Callista, atlet basket putri.
Joan Putri Callista dari Komunikasi SCU. Jo, sapaannya, memperoleh IPK 3,8 dengan masa studi 3,5 tahun. Perjuangannya tak mudah, sebab sebagai atlet basket putri dia kerap disibukkan dengan rutinitas latihan harian yang padat.
"Pagi pukul 05.00 WIB sudah latihan, setelah itu harus buru-buru ke kampus untuk kuliah," kata Jo di Kampus SCU, Jumat (17/3/2023).
Sore harinya, mahasiswi angkatan tahun 2029 itu juga latihan. Hal itu dilakukan rutin Jo hampir setiap hari. Jika ada perlombaan, maka kesibukannya bertambah.
Dia mengatakan, di awal-awal semester sempat cedera hingga harus dioperasi. Itu membuat dirinya harus beristirahat lama sehingga rutinitas studinya cukup terganggu. Selain itu, ada pula perlombaan-perlombaan yang harus diikuti, bahkan sampai ke luar Jawa.
"Ini membuat saya sempat mengulang mata kuliah, di semester 7 ketika mengambil skripsi, saya juga masih mengulang mata kuliah," ujarnya.
Namun, berbekal tekad yang kuat, Jo akhirnya bisa lulus dengan cepat, bahkan lebih cepat dari studi S-1 pada umumnya.
"Saya akan lanjut S-2," ucap Jo yang sudah mengumpulkan 5 trofi kejuaraan basket.
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang akan mewisuda dari jenjang Strata 1 hingga Doktoral. Ini wisuda periode pertama di tahun 2023.
Selain Jo, ada pula lulusan terbaik lainnya, yakni Emeraldza Egi Widjaja dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Yohanes Alan Sarsita Putra dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). Ada juga wisudawan S3 yakni Petrus Pal Gunadi atau Bayu Krisna. Dia menyabet Doktor Ilmu Lingkungan setelah meneliti konsep green business perusahaan.
Rektor SCU, Dr Ferdinandus Hindiarto mengatakan, banyak mahasiswanya yang sembari berkuliah juga rutin aktivitas ekstra. Ini otomatis membuat waktunya studi terganggu.
"Kami tentu berikan dispensasi bagi mereka yang memang punya aktivitas lain, misalnya mengumpulkan tugas, tentunya mereka akan terlambat, tetapi tetap diterima itu dispensasinya. Karena mereka kan membawa nama kampus di berbagai ajang perlombaan," kata Ferdi didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr Berta Bekti Retnawati.
Dia memang berharap mahasiswanya tidak hanya berprestasi di bidang akademik, namun juga di soft skill.
"Soft skill ini, misalnya bisa membagi waktu, melatih diri menghadapi persoalan, inilah yang SKS-nya sangat tinggi, tidak ada di mata kuliah," ujarnya.