Poppy Dharsono Angkat Derajat Jaket Kulit Garut di Indonesia Fashion Week
KERAJINAN kulit dari Garut memang tidak perlu diragukan lagi. Kota Garut memang dikenal sebagai penghasil kerajinan kulit, mulai dari sepatu hingga jaket.
Kerajinan kulit di Garut pun sudah dimulai sejak zaman militer Belanda membuat pabrik kulit untuk mensuplai kebutuhan perkulitan. Ketika belanda kalah, produksi kulit tersebut ditinggalkan dan diambil alih oleh Jepang. Ketika Jepang pergi, produksi kulit tersebut diberikan ke penduduk dan hingga saat ini masih berjalan. Di Garut sendiri memiliki sekitar 300 pengrajin.
Rupanya, potensi kerajinan kulit di kabupaten Garut menarik perhatian desainer dan pengusaha Poppy Dharsono. Dia menjelaskan sejak 12 tahun yang lalu, dirinya ingin membantu para pengrajin. Sebab dia melihat kualitas produk para pengrajin modelnya sama dari satu pengrajin dengan pengrajin lainnya.
"Saya datang ke Garut dari toko A sampai Z semua desainnya sama dan banyak sekali yang harus ditingkatkan," ujarnya dan sambutannya di Indonesia Fashion Week.

Poppy akhirnya menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta Pemerintah Kabupaten Garut untuk berkolaborasi menciptakan produk fashion yang trendi.
"Saya bilang sama pak Teten, 'Pak Teten kan orang Garut, harus bikin legasi dong', kita bikin koperasi bersama, kita bikin koperasi untuk pengrajin kulit, sepatu, tas dan jaket," tuturnya.
Poppy mengaku saat membuat kerja sama itu, banyak hal harus ditingkatkan terutama bimbingan untuk para pengrajin. Tak tanggung-tanggung, Poppy menerbangkan langsung ahli perkulitan dari Italia untuk tas, sepatu, dan jaket untuk memberi bimbingan kepada para pengrajin.
"Kabupaten Garut dan Kementerian Koperasi membuat sebuah rumah bersama dan kalau pengrajin itu mau membuat tas, sepatu, dan tas yang memadai bisa di rumah bersama itu. Nah inilah yang selalu saya katakan, bahwa APPMI selalu bekerja sama dengan dekranasda, pemerintah setempat, dan kementerian," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan menjelaskan bahwa dia melihat betul dampak kerja sama yang dilakukan Poppy Dharsono kepada pengrajin Garut. "Kedatangan bu Poppy Dharsono dua tahun yang lalu, membuat keadaan industri kulit Kabupaten Garut meningkat luar biasa dari segi kualitas," jelasnya.
Tak hanya itu, berkat bantuan tangan hangat Poppy Dharsono, produk kulit dari Kabupaten Garut berhasil tampil di pameran di Milan, Italia.
"Ibu Poppy berjasa kepada Kabupaten Garut, memberikan edukasi, pelatihan, dan bimbingan yang konkrit. Ini adalah tindakan konkrit bagi pelaku UKM kulit di Garut. Semoga kulit Garut yang dihasilkan oleh pengrajin kulit di Garut bisa mendunia," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki, dia berharap ke depannya tanah kelahirannya itu bisa menjadi kota fashion dengan kualitas kulit yang bagus. "Nantinya Garut kita ubah bukan lagu Kota Dodol, tapi Kota Fashion," tutupnya.










