Tangis Haru Pecah di Pemakaman Benny Dollo, Mantan Pelatih Timnas Indonesia

PAMULANG, iNews.id - Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo, dimakamkan Sabtu (4/2/2023) siang WIB. Tangis haru keluarga pecah mengiringi proses tersebut.

Jenazah Benny Dollo diibadahkan terlebih dulu di rumah duka yang berada di Pamulang Permai, Tangerang Selatan. Mayoritas yang hadir ke lokasi adalah keluarga serta kerabatnya.

Kerabat serta keluarga tampak khidmat selama melakukan pelepasan jenazah yang berlangsung pada pukul 10.00 WIB.

Sekitar kurang lebih dua jam berlalu, mendiang eks pelatih Persija Jakarta itu diantar ke tempat peristirahatan terakhirnya yang berada di TPU Pondok Benda, Pamulang. Mendiang Benny Dollo tiba di peristirahatan terakhirnya sekitar pukul 12.25 WIB.

Prosesi pemakaman berlangsung khidmat. Mendiang Benny Dollo selesai dikebumikan pukul 12.40 WIB. Isak tangis pun pecah kala jenazah dikebumikan. Isak tangis semakin tak terbendung kala pihak keluarga dan kerabat melakukan penaburan bunga.

Selepas peletakan bunga berakhir, pihak keluarga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang ikut serta mengantarkan mendiang Benny Dollo sampai dikebumikan.

Selain itu, pihak keluarga juga menyampaikan pada malam hari nanti masih akan menjalani ibadah pengucapan syukur yang berlangsung di rumah duka.

Untuk diketahui, Benny Dollo menghembuskan napas terakirnya di usia 72 tahun pada Rabu (1/2/2023) malam WIB. Diketahui, eks pelatih Timnas Indonesia meninggal dunia karena sakit.

Benny Dollo merupakan sosok pelatih yang cerdik dalam meracik strategi. Kurang dari 10 klub kenamaan Indonesia yang pernah dilatih pria yang akrab disapa Bendol itu.

Prestasi yang paling mencolok tercipta kala dia membawa Pelita Jaya juara pada 1988/1989, 1990, dan 1993/1994. Kemudian Bendol kembali moncer dengan membawa Arema juara Divisi Satu Liga Indonesia 2004 dan Copa Dji Sam Soe pada 2005 dan 2006.

Selain level klub, Benny Dollo juga pernah menulangi Timnas Indonesia sebanyak tigak kali. Yaitu pada 2000-2001, 2008-2010, dan 2015 sebagai pelatih interim. Saat membesut, pria kelahiran Manado itu membawa Skuad Garuda meraih gelar Piala Kemerdekaan 2008.