Kisah Inspiratif Samini, Anak Buruh Pabrik Jadi Wisudawan Terbaik Unsoed dengan IPK 3,97

Kisah Inspiratif Samini, Anak Buruh Pabrik Jadi Wisudawan Terbaik Unsoed dengan IPK 3,97

Berita Utama | BuddyKu | Sabtu, 28 Januari 2023 - 04:40
share

PURWOKERTO, iNews.id Prestasi membanggakan diraih Sumini, warga Desa Banjarsari, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Dia menjadi wisudawan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) terbaik dengan IPK 3.97.

Hebatnya, Sumini merupakan anak dari pasangan orang tua yang hanya bekerja sebagai buruh. Bapaknya buruh di peternakan ayam, sedangkan ibunya di pabrik makanan ringan. Namun, hal itu tidak menyurutkan bagi Samini untuk menempuh pendidikan tinggi.

Hal itu dibuktikan Sumini saat diumumkan sebagai wisudawan terbaik periode wisuda ke-147 tingkat universitas untuk jenjang pendidikan Strata satu dengan predikat dengan pujian (cumlaude) pada Selasa (24/1/2023).

Kerja keras dan ketekunannya dalam menimba ilmu hanya ditempuh selama tiga tahun dua bulan. Samini berhasil mendapatkan gelar wisudawan terbaik Unsoed. Dia merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Samini adalah anak bungsu dari pasangan Nasam dan Nasiyah yang berlatar belakang kehidupan sederhana di Desa Banjarsari. Baginya dapat menempuh pendidikan hingga bangku kuliah merupakan kesempatan yang luar biasa.

Kerja keras dan ketekunannya berhasil menghantarkannya meraih mimpi untuk bisa melanjutkan pendidikan S1 di Unsoed. Dia diterima sebagai mahasiswa melalui jalur SNMPTN dalam program Bidikmisi pada 2019.

Program Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.

Samini merasa program Bidikmisi sangat bermanfaat baginya terutama dalam mengatasi kendala ketersediaan biaya kuliah. Program Bidikmisi membuat dia lebih fokus dan bersemangat dalam menyelesaikan pendidikannya.

Hasilnya adalah pencapaian indeks prestasi yang tinggi di tiap semesternya hingga dia lulus dengan IPK tertinggi. IPK yang diraih Samini adalah 3,97.

Banyak orang bilang, IPK hanya sebuah angka, namun bagi saya IPK tinggi adalah pencapaian sebagai wujud pembuktian kepada orang tua saya atas apa yang saya jalani semasa kuliah, kata Samini dikutip dari iNewsPurwokerto.id.

Dalam menempuh pendidikan tinggi, berbagai kendala dialami oleh Samini. Hidupnya tidak selinier yang lain. Berbagai kendala dia hadapi.

Namun, bagi saya harus terus bersemangat untuk agar bisa berprestasi. Saya diperkenalkan dengan PKM yang mengantarkan saya sampai mendapat pendanaan selama dua tahun, ujarnya.

Topik Menarik